SUKOHARJO (Panjimas.com) – Dahnil Anzar Simanjuntak, ketua PP Pemyda Muhammadiyah menegaskan bahwa situs online Seword merupakan situs produksi hoax.
“Kelompok seperti Seword ini produksi hoax, bagi saya situs semacam Seword ini sampah peradaban,” katanya di Grogol, Sukoharjo, Rabu (4/10/2017).
Dahnil menjelaskan bahwa pemerintah adalah pemegang hukum, sedang mempertontonkan ketidakadilan hukum. Menurutnya Istana harus mengambil tindakan tegas terhadap maraknya situs semacam Seword.
“Kalau tidak pernah ditindak secara hukum, siapa pemegang hukum terhadap itu kan pemerintah. Masyarakat kan menudingnya ke pemerintah. Jika Istana tidak mau dituding melindungi Seword, maka harus ditindak secara hukum,” ujarnya.
Dia menyayangkan aparat hukum bertidak tebang pilih terhadap penegakan hukum. Kasus-kasus yang mengkritisi pemerintah cepat sekali diproses, sementara kasus yang menguntungkan pemerintah meski melanggar hukum tak tersentuh.
“Coba kita lihat Viktor, sampai hari ini nggak dituntaskan tuh. Ini ketidakadilan telanjang sekali ditunjukkan. Terkait Ahok kita juga nggak tahu dia dipenjara dimana. Jadi pemerintah sedang menghina nalar publik,” tandasnya.
Untuk itu, Dahnil meminta situs Seword segera ditutup dan orang yang terlibat menangani situs tersebut ditangkap. Dia sepakat bahwa siapapun pembuat hoax harus ditangkap.
“Kita sepakat yang memprodukai hoax ditangkap, yang merugikan pemerintah ditangkap, yang menguntungkan pemerintah kalau selama memproduksi hoax dan fitnah. Tangkap! Itu yang disebut keadilan hukum,” tandasnya. [SY]