SUKOHARJO (Panjimas.com) – Unggahan tulisan opini portal online Seword yang menyingkat pasangan Gubernur terpilih DKI Jakarta Anis-Sandiaga Uno dengan kata “ASU” kembali membuat gaduh publik.
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhamadiyah berniat akan melaporkan Sewor ke Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Menkominfo). Hal ini dia tegaskan usai mengisi kajian di Masjid Baitul Makmur, Grogol, Sukoharjo.
Menurutnya Seword terus melakukan ujaran-ujaran yang negatif sebab faktor ketidak adilan hukum dan ekonomi yang dipertontonkan aparat pemerintah begitu jelas saat ini. Dia meminta Menkominfo segera menutup situs Seword.
“Misalkan saja memproduksi hoax yang merugikan pemerintah itu cepat sekali ditangkap. Kalau menguntungkan pemerintah, ini aman-aman saja. Seword ini kan sudah lama jadi kekawatiran kita. Jadi saran saya Menkominfo segera tutup ini,” katanya, Rabu (4/10/2017).
“Kita akan meminta pemuda Muhammadiyah untuk melaporkan Seword ini untuk tutup. Saya pikir kelompok Islam juga harus lapor ini,” imbuh Dahnil.
Dia tak habis pikir, pihak-pihak yang menyudutkan umat Islam justru difasilitasi bahkan diundang pemerintah untuk jamuan makan ke Istana.
“Kalau caranya seperti ini, mempertontonkan ketidak adilan dengan telanjang. Inilah yang kemudian membuat kemarahan. Provokasi sebenarnya datangnya dari kelompok-kelompok seperti Seword ini,” ucapnya.
Dahnil menegaskan situs semacam Seword lah dibalik produksi hoax yang bertebaran di dunia maya. Dia menyebutnya sebagai sampah peradaban.
“Bagi saya model Seword ini produsen hoax, sampah peradaban,” tandasnya. [SY]