MARSEILLE, (Panjimas.com) – Seorang pria bersenjakan pisau dilaporkan melakukan serangan di stasiun kereta Saint-Charles kota Marseille Prancis Selatan, Ahad (01/10).
2 korban dikabarkan tewas sementara pelaku kemudian ditembak mati oleh tentara yang sedang berpatroli di area tersebut, demikian menurut pejabat keamanan setempat.
“2 korban ditikam sampai mati,” kata pejabat setempat Olivier de Mazieres kepada AFP.
Jaksa Marseille Xavier Tarabeux mengatakan bahwa pria tersebut telah ditembak oleh tentara, sementara Kepolisian Marseille mendesak warga kota tersebut untuk menghindari daerah tempat kejadian di sekitar Stasiun Saint-Charles.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Collomb melalui kicauannya di Twitter menegaskan bahwa ia akan segera berkunjung ke Marseille.
Kantor Kejaksaan di Paris dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa penyelidikan akan berfokus pada “pembunuhan yang terkait dengan sebuah organisasi teroris” dan “percobaan pembunuhan pejabat publik”, dua tuduhan terkait serangan teror.
Serangan di Stasiun kereta Saint-Charles itu terjadi bersamaan saat Prancis masih dalam status siaga tinggi menyusul serangkaian serangan teror yang dimulai pada Januari 2015 ketika Islamic State (IS) menyerbu kantor Charlie Hebdo hingga menewaskan 12 jiwa, Charlie Hebdo merupakan media yang kerap kali menghina Rasulullah SAW, dan konten-kontennya bermuatan sangat benci kepada Islam.
Pemerintah telah meluncurkan Operasi Sentinelle, dengan mengerahkan sekitar 7.000 tentara di seluruh negeri untuk menjaga daerah-daerah berisiko tinggi seperti pusat transportasi, lokasi wisata dan bangunan keagamaan.[IZ]