SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ngaji Bareng Gus Nur, ratusan masyarakat Grogol, memenuhi pelataran Masjid An Nur Madegondo, Grogol, Sukoharjo, Ahad (1/10/2017).
Gus Nur yang road show untuk menggalang dana bagi muslim Rohingya itu berujar bahwa penguasa Indonesia saat ini bertindak zalim.
“Karena penguasa zalim, Indonesia ini diserang dari Asing, Aseng, komunis, Syiah wallahu’alam. Kemudian Yahudi, ini anak-anak kecil dicekoki pil permen, narkoba masuk, kemudian baru saja senjata ilegal masuk,” katanya.
Dia mengkritisi peran media yang membuat berita bohong. Tidak hanya itu, peran tokoh umat yang sudah dibeli penguasa, kemudian mengeluarkan statemen yang menyakiti umat Islam menambah kebobrokan pemerintah.
“Media ini sudah nggak masuk saudaraku, media sudah dibeli. Agama sudah dibeli saudaraku, rata-rata kyainya sudah dicekoki duit semua. Diundang makan-makan, diundang kemana? Saya rasakan penguasa sekarang dholim saudaraku,” ujarnya.
Gus Nur mengungkapkan bahwa sudah wajar jika banyak Ustadz dan Kyai sudah dibeli penguasa. Dia sendiri mengungkapkan pernah ditawari uang untuk sekedar memghadamg dakwahnya.
“Saya termasuk yang mendapat tawaran itu. 125 juta saudaraku, meski getunku gak ilang-ilang. Semoga barokah saya gak mangan duit seperti itu, alhamdulillah saya itu tidak mencari hidup di wilayah agama. Lha wong panitia tidak tahu bayarane saya berapa. Kalau ustadz sudah mikir uang, agama sudah rusak,” papat dia.
Solusi merubah kezaliman penguasa saat ini menurut Gus Nur dengan kesepakatan umat Islam bersatu. Tidak mengapa dari NU, Muhammmadiyah, Kokam, Banser, ormas lain, kata dia selama Islam dan mau diatur untuk bersatu, Islam akan menang.
Harapan satu-satunya umat Islam bersatu, ayo saudaraku Solo, Jawa Tengah gabungo kabeh, baldatun toyibatun saudaraku. Mereka sekarang mengadu domba kita, sekarang ayo bergabung mau yang pakai qunut ayo, yang tidak qunut ayo, yang nggak boleh tidak shubuh, ngalih,” ucapnya. [SY]