JENEWA, (Panjimas.com) – Lebih dari setengah juta Muslim Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh dari Myanmar sejak 25 Agustus, menurut laporan PBB Kamis (28/09).
Duniya Aslam Khan, Staf Komunikasi untuk Badan Pengungsi UNHCR, mengatakan bahwa 501.000 pengungsi Rohingya sekarang ini berada di kamp-kamp dan tempat tinggal sementara di sekitar kota Cox’s Bazaar, Bangladesh, dilansir dari Anadolu.
Joel Millman, juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), mengatakan pada hari Selasa (26/09) bahwa penduduk Rohingya yang menyeberang ke Bangladesh telah mencapai 480.000 jiwa.
Rohingya telah ditargetkan oleh apa yang disebut Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra’ad Al Hussein digambarkan sebagai “contoh buku teks tentang pembersihan etnis”.
Mereka melarikan diri dari operasi militer di mana pasukan Myanmar dan gerombolan ektrimis Buddha membunuhi lelaki, perempuan dan anak-anak Rohingya, menjarah rumah-rumahnya dan membakar desa-desa Muslim Rohingya.
Seruan yang dibuat oleh 7 pelapor khusus PBB yang menangani hak asasi manusia tersebut muncul di laman situs resmi Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR).
Beberapa pakar PBB pada hari Selasa juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan “semua kekerasan terhadap minoritas Muslim Rohingya dan menghentikan penganiayaan yang sedang berlangsung serta berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang serius”.
Pakar PBB menyatakan terdapat berbagai tuduhan yang kredibel atas pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran serius. Para ahli juga mengatakan Myanmar harus memberikan “akses kemanusiaan secara bebas” kepada organisasi internasional untuk membantu pengungsi di internal Rakhine.
Pernyataan bersama tersebut juga menyebutkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia itu mencakup pembunuhan di luar hukum, penggunaan kekerasan, perlakuan sewenang-wenang dan perlakuan sewenang-wenang yang berlebihan, kekerasan seksual dan berbasis gender, dan penculikan paksa, “serta pembakaran dan penghancuran lebih dari 200 desa-desa Rohingya dan puluhan ribu rumah “.
Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dibantai dalam tindakan brutal Militer Myanmar.
Secara keseluruhan, lebih dari 800.000 pengungsi Rohingya sekarang diyakini berada di Bangladesh.[IZ]