JAKARTA, (Panjimas.com) – Dari sekitar 25 orang utusan delegasi peserta Aksi 299 terlihat hanya ada satu satunya peserta utusan aksi yang mewakili kaum wanita. Dialah Ustadzah Nurdiati Akma.
Saat dirinya dan rombongan utusan delegasi peserta Aksi 299 bertemu dengan perwakilan anggota dewan di gedung DPR pada Jumat (29/9) dirinya menyampaikan unek-unek dan keresahaanya selama ini.
“Saat saat sekarang ini kami jadi ketakutan dengan yang namanya PKI, jangan-jangan nanti Majelis Taklim kami jadi sasaran dari PKI. Terus terang kami sangat ketakutan. Negeri ini dalam bahaya karena saat ini jelas Komunis sedang bergentayangan. Bahkan di Sumatera Barat mereka kumpulkan ratusan anak muda membuat kegiatan PKI dan untunglah berhasil dibubarkan oleh umat Islam disana,” ujar Nurdiati.
Menurut Ustadzah yang memiliki banyak jamaah kaum ibu ini, bahwa yang memerdekakan negeri ini adalah umat Islam dengan teriakan Allahu Akbar. Bukan umat lain dan bukan juga kaum komunis yang membuat negara ini merdeka.
“Tolonglah kerisauan kaum ibu ini diperhatikan. Komunis itu sangat berbahaya. Mereka tidak berbentuk tetapi gerakannya gerakan komunis itu ada dan nyata,” terang Nurdiati.
Seraya dirinya berharap bahwa mudah-mudahan para anggota Dewan yang menerima kedatanganya dan rombongan Presidium Alumni 212 itu mampu berjuang untuk membantu umat Islam, dan untuk kepentingan Islam itu sendiri. Sambil dirinya berharap penyampaian aspirasi dirinya mewakili jamaah ibu-ibu dan para kaum hawa bisa didengar dan bisa diteruskan untuk disampaikan lagi dalam rapat yang lebih besar di DPR nanti. [ES]