JAKARTA, (Panjimas.com) – Saat delegasi Aksi 299 bertemu dengan perwakilan anggota DPR di gedung DPR/MPR beberapa aspirasi dan masukan disampaikan aksi kepada Fadli Zon dan rekan rekannya di DPR itu.
Adapun perwakilan utusan peserta aksi itu berjumlah sekitar 25 orang yang dipimpin langsung oleh Ketua Presidium Alumni 212, ustad Slamet Maarif pada Jumat (29/9).
Mayjen (Purn) Sarwan Hamid selaku utusan pserta aksi 212 yang pertama kali diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya mengatakan bahwa kepemimpinan negara ini sangatlah memperihatinkan.
“Gambaran keadaan sekarang paling tidak bisa dilihat dari kondisi keamanan saat ini, keadaan sekarang saya lihat akibat dimulai dari perbuatan seorang Ahok berapa waktu lalu dan sikap Presiden saat itu. Penyelesaian masalahnya dari waktu ke waktu tidaklah memuaskan dan tidak menyelesaikan masalah yang ada. Bahkan cenderung presiden memiliki keberpihakan terhadap satu pihak,” ujar Sarwan Hamid.
Purnawirawan Jenderal itu juga melihat saat ini ada dua pihak terpecah belah kondisinya. Sehingga menurutnya kepercayaan terhadap Presiden sangat berkurang. Bahkan sekarang ini di bawah bawahan Presiden ada orang yang mengatakan bicara PKI sudah tidak relevan lagi.
“Saya sangat khawatir jika ustad Alfian Tanjung yang banyak tahu dan mengerti tentang sejarah PKI dan paling mengerti tentang kondisi gerakan komunis saat ini justru nanti malah “hilang” dan tidak diketahui kondisinya yang katanya saat ini masih mendekam ditahanan lagi walau sebelumnya pernah dibebaskan dan kini ditahan lagi,” tutur Sarwan.
Masih menurutnya, TAP MPRS tentang pelarangan ajaran komunis dan organisasi PKI sampai saat ini masih ada dan belum dicabut, tetapi Presiden tidak pernah mempersoalkan orang orang yang menyatakan dukungan dia terhadap gerakan PKI.
“Saya juga melihat bahwa dari awal sudah ada ketidak beresan antara TNI dan Polri. Kesenjangan antara TNI dan Polri terjadi dimana mana. Keadaan keamanan sekarang ini kenapa tidak bisa diselesaikan oleh Presiden,” kembali Sarwan mempertanyakan kondisi yang ada saat ini sambil dirinya menutup penyampaiannya dihadapan anggota dewan. [ES]