JAKARTA, (Panjimas.com) – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku, pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Selasa (26/09) malam adalah membicarakan informasi yang didapat dari intelijen.
Ia membantah pertemuan itu membahas isu 5000 senjata yang kini menuai polemik. Gatot bahkan menyebut, 5000 senjata yang pernah disampaikan di forum internal purnawirawan militer itu tidak terkait dengan data intelijen yang ia sampaikan.
“Yang kemarin saya sampaikan itu bukan informasi intelijen, karena informasi intelijen ada formulasinya. Siapa, apa, kapan, dimana, bagaimana, dan mengapa. Kemarin yang saya sampaikan hanya akan. Belum terjadi kan?,” katanya di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (27/09).
Saat ditanya wartawan prihal isi pembicaraan dengan Presiden, Gatot menolak menyampaikan. “Semuanya informasi hanya boleh saya sampaikan kepada atasan saya, yakni Presiden. Menkopolhukam pun tidak,” pungkasnya.
Namun, Gatot mengatakan, akan lain cerita bila nanti DPR yang memangil. “Kalau dipanggil saya sampaikan,” katanya. [TM]