GAZA, (Panjimas.com) – Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah dijadwalkan akan melakukan kunjungan langka ke wilayah Jalur Gaza yang diblokade pekan depan untuk mengadakan pertemuan Kabinet pekanan, hal ini merupakan sebuah tanda kemajuan setelah perundingan persatuan nasional Palsetina baru-baru ini yang disponsori oleh Mesir, mengutip laporan kantor berita resmi Palestina WAFA, Senin (25/09).
Keputusan PM Rami Hamdallah ini menyusul pengumuman Hamas yang menguasai wilayah Jalur Gaza akhir pekan lalu, bahwa pihaknya telah membubarkan Komite kontroversial yang dibentuk awal tahun ini untuk mengatur pemerintahan mereka di Jalur Gaza guna memajukan rekonsiliasi antara gerakan Hamas dan rivalnya gerakan Fatah.
Sekembalinya dari perundingan persatuan nasional Palestina yang disponsori Mesir di Kairo, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kepada para wartawan pekan lalu bahwa Hamas telah melakukan langkah-langkah menuju rekonsiliasi nasional dan sedang menunggu tanggapan dari Fatah, yang merupakan faksi Palestina terbesar yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas.
Telah terjadi perpecahan selama satu dekade antara wilayah Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak Hamas mengendalikan wilayah tersebut pada tahun 2007, menyusul perselisihan internal yang dipicu oleh kemenangan Hamas dalam pemilihan tahun 2006, dimana hasilnya ditolak oleh Fatah dan masyarakat internasional.
Meskipun beberapa putaran perundingan persatuan nasional diadakan antara keduanya, kesepakatan tentang pemerintah persatuan nasional untuk mengakhiri perpecahan antara Gaza dan Tepi Barat belum mampu diterapkan sebelumnya.
Hamas saat ini meminta pemerintah persatuan nasional untuk mengambil alih tugasnya dan pemilihan akan segera diadakan.[IZ]