BEKASI, (Panjimas.com) – Beredarnya surat edaran pemberitahuan tentang ajakan dari Kepala Desa (Kades) Tambun, Bekasi Jaut Sarjawinata yang berisi ajakan kepada seluruh Ketua Rt/Rw, Warga, Linmas, Pokdar, DKM Masjid dan Musholah serta Pemuda dan Karang Taruna agar ikut nonton bareng (nobar) Film G-30 S/PKI dan film film perjuangan disambut antusias para warga.
“Selain para Ketua Rt dan ketua Rw dan para DKM Masjid/Musholah yang wajib hadir nanti pada Nobar film G30 S/PKI, kami juga mewajibkan hal yang sama kepada anak-anak muda dan remaja untuk nobar pas pada tanggal 30 September nanti,” ujar Jaut Sarjawinata.
Beberapa alasan disampaikan Kades Tambun, Bekasi itu terkait soal diwajibkannya juga kepada Anak anak muda untuk nonton film yang sedang menjadi perhatian publik ini.
“Bahwa gejala munculnya kelompok kelompok yang memang yang berbeda dan berlawanan dengan Pemerintah. Lantas kemudian adanya simbol simbol yang memunculkan lambang lambang yang dikatakan sebagai Komunis, seperti palu arit dan sebagainya itu sekarang muncul,” ujar Kades Sarja di Bekasi pada Jumat (22/9).
Ketika ditanyakan mengenai kekejaman film G30S/PKI tersebut, Kades Tambun itu mengatakan bahwa film G30S/PKI bukan bermaksud untuk melakukan kekerasan melainkan untuk menyampaikan informasi sejarah yang pernah dilakukan oleh komunis tersebut.
“Saya berpikir bahwa sarana nonton bareng ini sangat baik untuk menyampaikan kepada masyarakat khususnya anak anak muda, walau mungkin terlihat ekstrim. Namun ketika itu sejarah, maka kita tidak usah nutup nutupin sejarah itu,” pungkasnya. [ES]