NEW YORK, (Panjimas.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Kamis (21/09) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di New York, dalam sebuah pertemuan yang sangat dinanti-nantikan antara kedua pemimpin negara itu.
“Kami akan melakukan pertemuan bilateral dengan sahabatku Donald, dan juga diskusi antara delegasi,” pungkas Erdogan menjelang pertemuan di sela-sela sidang tahunan Majelis Umum PBB.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi atas kesempatan ini,” imbuhnya.
Trump mendapat pujian yang tinggi dari Presiden Turki dan mengatakan bahwa ini adalah “kehormatan dan kehormatan yang luar biasa – karena dia menjadi teman saya,” saat kedua pemimpin Turki-AS itu memberikan komentar singkat kepada para wartawan, mengutip laporan Anadolu.
“Dia menjalankan bagian yang sangat sulit di dunia, dia terlibat dengan sangat, sangat kuat dan terus terang, dia mendapat nilai yang sangat tinggi, dan dia juga pernah bekerja sama dengan Amerika Serikat.”
Trump dan Erdogan “sepakat untuk meningkatkan kerja sama untuk menyelesaikan masalah regional dan bertekad melanjutkan perjuangan melawan semua kelompok teror”, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan keduanya.
Kedua belah pihak juga menyatakan keberatan mereka terhadap referendum kemerdekaan 25 Desember yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah Kurdi, yang menekankan bahwa tindakan semacam itu akan memiliki “konsekuensi serius”, jelas pernyataan tersebut.
Erdogan mengakhiri kunjungan empat harinya di New York pada hari Kamis (21/09).[IZ]