KARANGANYAR (Panjimas.com) – Mudir MTQ Karomah 13, Palu, Sulawesi Tengah, Gus Nur membongkar cara bersedekah “radikal”, saat mengisi tablig akbar di Masjid Agung Karanganyar, Kamis (21/9/2017).
Acara menyambut 1 Muharrom 1439 Hijriah tersebut juga meminta jamaah yang hadir membantu menginfaqkan hartanya untuk peduli saudara muslim di Rohingya. Untuk itu, Gus Nur meminta jamaah untuk tidak terburu-buru memasukkan uangnya ke kotak infaq.
“Bapak ibu jangan isi infaqnya dulu, genggam dulu uangnya saudaraku, setelah itu doa, baru masukkan uangnya. Syukur-syukur di dompet anda ada uang satu juta seratus ribu disedekahkan sejuta,” katanya dengan nada tegas.
Gus Nur mengatakan bahwa Allah dalam firmannya surat Al Baqoroh mengandung perintah berinfaq dan bersedekah dijanjikan berlipat ganda. Syarat utama menurutnya niat ikhlas karena Allah dan yakin bahwa Allah akan mengganti dengan yang lebih baik.
“Sedekah radikal, nggak ada orang sedekah jadi miskin, nggak ada orang sedekah melarat. Jangan di dompet uang 600 ribu pulang masih dibawa 550 ribu, kebalik itu. Berani saudaraku sedekah radikal, ibu sedekahkan semua bila perlu pulang jalan, pulang naik ojek,” tandasnya.
Dia menceritakan pengalamannya ketika mendirikan Pesantren Karomah 13. Bermodal proposal tidak pernah terealisasi bantuan dari donatur. Dengan bersedekah radikal, saat ini kebutuhan pesantrennya tercukupi oleh ijin Allah.
“Saya sudah buktikan kalau saya diganti oleh Allah sebulan 11 juta. Mari doa bersama Robbikfirli warhani wajburni wafakni waryukni wahdini waafini wafuani, Allahumma sholiala syayidina Muhammad,” ucapnya.
Saat itu pula perolehan infaq peduli Muslim Rohingya yang digelar berbarengan tabliq akbar mendapatkan uang sebesar Rp. 83.210.000,-, 3 cincin emas, 2 jam tangan dan 1 buah Handphone. [SY]