JAKARTA (Panjimas.com) – Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menggalang penguatan dukungan dari negara-negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk mendorong kemerdekaan Palestina, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Rabu (20/9). Demikian dilansir antaranews.
“Gerakan Non-Blok memiliki kewajiban sejarah, politis dan moral untuk mendukung kemerdekaan Palestina, menghentikan pendudukan Israel dan penderitaan bangsa Palestina,” kata Marsudi.
Pernyataan tersebut dia kata dalam Pertemuan Tingkat Menteri Gerakan Non Blok (GNB) Komite Palestina dengan tema “50 Tahun Pendudukan Israel di Palestina”, Selasa (19/9).
Marsudi mengingatkan, 2017 merupakan tonggak kegagalan masyarakat internasional untuk mengakhiri 50 tahun pendudukan Israel di Palestina yang telah berlangsung sejak 1967.
Kehadiran khusus dia dalam pertemuan, yang dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan Sidang Majelis Umum PBB tingkat tinggi, menunjukan komitmen kuat pemerintah Indonesia dalam perjuangan mewujudkan hak-hak bangsa Palestina.
“Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia dan disetiap nafas diplomasi Indonesia,” kata dia.
Dalam pertemuan tersebut, dia menyerukan agar GNB dapat mendorong masyarakat internasional untuk mengakhiri pendudukan Israel dan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina.
Dia juga menegaskan pentingnya untuk anggota GNB mengambil langkah konstruktif untuk segera mewujudkan solusi yang adil, abadi, komprehensif dan damai untuk masalah Palestina.
“Saya optimis bahwa two-state solution dimana kedua negara, Palestina dan Israel, hidup berdampingan secara aman dan damai, tetap dapat dicapai,” ujar dia.
Marsudi mengusulkan empat langkah yang dapat di tempuh anggota GNB untuk mendukung proses kemerdekaan Palestina.
Pertama, dia mengajak GNB memperkuat upaya bersama untuk meningkatan status Palestina di tingkat internasional, termasuk menjadikan Palestina sebagai anggota penuh PBB.
“Bagi negara anggota GNB yang belum mengakui kemerdekaan GNB, Indonesia mengharapkan (mereka) dapat segera mengakuinya,” kata dia.
Kedua, Marsudi menyerukan bagi negara anggota GNB, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, agar menggunakan kedekatannya untuk mendorong Israel mengakhiri pendudukan ilegalnya terhadap Palestina.
Ketiga, dia mengajak GNB terus mendorong Majelis Umum PBB agar terus memberikan perhatian terhadap perkembangan situasi dan konflik Palestina-Israel.
Selain itu, dia juga mendorong negara-negara anggota GNB untuk mengambil langkah meningkatkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan bagi Palestina.
“Kita perlu lebih meningkatkan bantuan keuangan dan program pengembangan kapasitas untuk mendukung pengembangan dan penguatan institusi nasional Palestina,” ucap Marsudi.
Indonesia senantiasa berpartisipasi aktif dalam pembahasan isu Palestina yang dilakukan melalui Komite Palestina GNB yang dibentuk pada KTT GNB ke-7 pada 1983. [RN]