YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Beredarnya gambar pemuda Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Universitas Sanata Dharma (USD), Yogyakarta diakui Ouda Teda Ena, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni sebagai mahasiswanya.
Ouda mengaku menyesal dengan tindakan tersebut. Pelaku penenteng bendera OPM diakui dia sebagai salah satu mahasiswanya di fakultas Sastra jurusan sastra sejarah.
“Kami menyesalkan itu di kampus kami, itu memang tempat di salah satu fakultas Sanata Dharma betul. Dan salah satu mahasiswa yang digambar itu memang mahasiswa fakultas sastra,” kata Ouda, Senin (18/9/2017).
Tak mau menyebut identitas mahasiswanya, Ouda menjelaskan bahwa pelaku sudah di ambil tindakan sebatas menghapus status di media sosial yang menjadi viral itu.
“Yang bersangkutan diminta Dekan untuk menghapus. Ini diambil usai ujian dan dia lulus. Akses kampus kami kan terbuka, jadi tentu tidak mungkin kami mengawasi setiap mahasiswa. Kami juga tidak mengetahui hal tersebut,” ujar dia.
Ouda mewakili USD menegaskan bahwa kampusnya tidak mengetahui tindakkan tersebut. Menurutnya USD tetap sejalan dengan tujuan lembaga pendidikan yang berada dalam kerangka NKRI.
“Tentu kita tidak mendukung hal-hal yang bertentangan dengan NKRI. Masak ada kampus yang mendukung OPM, saya kira kampusnya sudah ditutup,” cetusnya. [SY]