SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Konsolidasi Elemen Ormas Islam Soloraya bersama KH Syuhada Bahri, mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat di Islamic Center Sukoharjo, mengupas isu Muslim Rohingya, Sabtu (16/9/2017).
Ustadz Aris Munandar, ketua DDII Jateng dalam sambutan konsolidasi ke 5 ini, mengatakan bahwa pembantaian terhadap umat Islam sangat sering terjadi. Tidak hanya Muslim Rohingya, bahkan di Indonesia pernah terjadi. Peristiwa kebiadaban Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965 menjadi bukti yang masih diingat umat Islam.
“Bagaimana di Indonesia ini? Saya mencatat peristiwa yang mengerikan dari pada Muslim Rohingya. Peristiwa PKI tahun 65 itu lebih mengerikan, kemudian 1998 di Ambon. Kemudian 1500 saudara kita di Tubelo, Maluku Utara dibakar di salah satu Masjid,” ucap Ustadz Aris.
Ustadz Syuhada menjelaskan bahwa peristiwa pembantaian Muslim Rohingya dan tempat lain sering kali yang menjadi korban umat Islam. Sebab sifat kebencian Yahudi dan Nasrani tertulis didalam Al Quran.
“38 tahun lalu diadakan festival di London mengingat bangkitnya Islam. Dan panitianya orang Nasrani, apakah mereka akan berbuat baik pada kita? Saya tidak melihat ayat bahwa Yahudi dan Nasrani berbuat baik kepada umat Islam. Saya menilai kemungkinan ada dua, untuk meninabobokan umat Islam dan memberikan sinyal pada teman meraka bahwa Islam akan bangkit,” ucap dia.
Dia melanjutkan bahwa Islam itu tinggi dan tidak akan pernah rendah. Umat Islam dijamin kemenangan oleh Allah, menurutnya masalah tersebut tergantung umat Islam sendiri ingin menyongsong kemenangan atau tidak.
“Saya ingin katakan bahwa mereka yang ditanamkan rasa takut oleh Allah begitu berani. Tetapi kita yang dijamin kemenangan terlalu santai dengan peristiwa ini,” tuturnya.
Ustadz Syuhada menyoroti bahwa kepekaan umat Islam terhadap kezaliman termasuk di Rohingnya menjadi pelajaran bahwa hal itu sangat mungkin terjadi di negeri Indonesia.
“Mendoakan dan mendukung Muslim Rohingya, sebenarnya Allah mengingatkan kepada kita. Hei Indonesia ini ada contoh seperti ini, boleh jadi peristiwa itu akan terjadi pada kalian,” pungkasnya. [SY]