JAKARTA, (Panjimas.com) – Sepakbola sejatinya sama seperti olahraga lainnya, hadir untuk menggembirakan Kemanusiaan. Ketika Sepakbola dimaknai sekedar tentang permainan dan score, maka Sepakbola kehilangan makna sejatinya yakni menggembirakan kemanusiaan.
“Salah satu komitmen yang dirawat oleh Pemuda Muhammadiyah selama ini adalah terus menggembirakan kemanusiaan melalui berbagai program dan aksi advokasi dan pemberdayaan untuk menghadirkan keadilan bagi seluruh umat manusia. Termasuk salah satunya melalui Program Warung Gratis untuk Dhuafa yang kami gelar setiap Jumat siang, dalam rangka menggembirakan kemanusiaan tersebut.” Ujar Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Ketua PP Pemuda Muhammadiyah. Jumat, (15/9).
Maka ketika sahabat-sahabat kami Bobotoh supporter Persib membuat Kreo SaveRohingya pada saat pertandingan beberapa waktu lalu, kemudian oleh Komdis PSSI dimaknai sebagai kegiatan Politik, maka kami prihatin. Justru PSSI yang sedang berpolitik dengan tafsirnya tersebut, sehingga memaknai aksi kemanusiaan yang dilakukan Bobotoh tersebut sebagai aksi Politik.
“Kami dukung Bobotoh bayar denda ke PSSI dalam bentuk koin melalui Gerakan #KoinUntukPSSI sebagai simbol matinya nilai kesejatian sepakbola yakni menggembirakan kemanusiaan. Ketika Supporter bergeser merawat nalar kemanusiaan justru PSSI hadir dengan nalar politik.” Pungkasnya. [RN]