SOLO (Panjimas.com) – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Abdul Kharis Almasyhari mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menempatkan pasukan perdamaian di Rakhine State, Myanmar.
“Kita mendesak pada PBB bahwa disana harus ditempatkan pasukan perdamaian. Karena kita tidak bisa langsung mengirimkan militer,” kata Abdul Kharis, Jumat (15/9/2017).
Menurut dia, Myanmar harus belajar dengan Indonesia, umat Budha di Borobudur hingga detik ini merasa aman dengan umat Islam. Mereka minoritas tetapi tidak pernah diganggu kenyamanan ibadah dan keamanan jiwanya.
“Kenapa saya katakan muslim Rohingya, sebab mayoritas disana memang muslim. Myanmar harus belajar dengan Indonesia, umat Budha di sekitar Borobudur yang memagari umat Islam,” ucapnya.
Politikus PKS (Partai Keadilan Sejahtera) asal Solo itu, meminta Menlu segera menyalurkan bantuan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala Misi Pencari Fakta Perserikatan Bangsa-bangsa ( PBB) untuk Myanmar, Marzuki Darusman untuk segera mendesak diturunkannya pasukan perdamaian.
Selain itu, PKS akan melakukan penggalangan dana untuk Rohingya. Aksi turun ke jalan yang batal digelar di Bundaran Gladak, Solo, hari ini akan dilaksanakan pada Jumat tanggal 22 September 2017.
“Kami minta menteri luar negeri untuk menyalurkan bantuan, di PKS sendiri kami juga menggalang dana sudah 5 milyar. Target kita di Solo ini minimal 50 juta,” tandasnya. [SY]