JAKARTA, (Panjimas.com) – Respon cepat dan pernyataan sikap pun ditunjukan oleh Presidium Tamasya Al Maidah” (TAM) atas penangkapan seorang ibu rumah tangga biasa (Asma Dewi) yang dituduh melakukan ujaran kebencian yang dilakukan oleh pihak Polda Metro Jaya.
Ustadz Ansufri Idrus Sambo selaku Ketua Presidium didampingi oleh Sekretaris Presidium, Ustadz Hasri Harahap menyampaikan sikapnya atas nama Presidium Tamasya Al Maidah dihadapan puluhan wartawan pada Kamis (14/9) di Masjid Baitturahman, Saharjo Jakarta Selatan.
“Kami menolak penangkapan Asma Dewi dengan tuduhan ujaran kebencian, padahal kami menganggap bahwa yang dilakukan beliau itu di media sosial hanyalah memposting ungkapan protes dan kritik terhadap berbagai bentuk kezaliman yang terjadi di negeri ini. Bahkan kami justru melihat banyak ujaran kebencian yang jauh lebih dahsyat yang dilakukan orang lain (seperti Viktor Laiskodat) kepada Islam dan umat Islam malah dibiarkan saja dan tidak ditangkap oleh polisi,” ujar Sambo.
Presidium TAM juga menggangap penangkapan ini sebagai bentuk diskriminasi hukum dan kriminalisasi oleh Rezim yang berkuasa kepada umat Islam khususnya para alumni aktivis aksi 212 seperti juga yang dilakukan sebelumnya kepada para Ulama dan aktivis aktivis sebelumnya.
“Kami juga mengecam cara penangkapan yang dilakukan oleh polisi yg terkesan sangat represif terhadap seorang Ibu rumah tangga biasa, seperti menghadapi penjahat yang sangat berbahaya, kata Sambo
Presidium juga meminta kepada kepolisian untuk menangguhkan penahanan Bu Asma Dewi karena beliau adalah seorang ibu RT biasa, dan kami menjamin bahwa yag bersangkutan tidak akan melarikan diri.
“Sebagai bentuk solidaritas kepada pejuang alumni 212 dan anggota Tamasya Almaidah maka kami akan melakukan pembelaan hukum bersama sama dengan para pengacara pengacara lainnya yang bersimpati dengan perjuangan Bu Asma Dewi,” katanya
Terakhir Presidium Tamasya Al Maidah menghimbau kepada seluruh para aktivis, khususnya para perempuan dan Ibu ibu lainnya untuk terus menggalang dukungan dan solidaritas kepada Asma Dewi (#Save-Asma-Dewi)
Selain itu Presidium TAM juga menghimbau kepada muslimat, kaum perempuan, Ibu-ibu dan Emak emak Militan untuk tetap berani tak perlu takut dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan di Media Sosial karena ini adalah bagian dari perjuangan menyelamatkan negeri yang kita cintai. [ES]