KARANGANYAR (Panjimas.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, menggelar dzikir dan sholat ghoib untuk korban pembantaian Muslim Rohingya oleh tentara Myanmar, di Alun-alun, Karanganyar, Kamis malam (14/9/2017).
Bupati Karanganyar, Juliyatmono dalam tausiahnya mengatakan bahwa krisis Rohingya telah terjadi sejak lama. Anak-anak disiksa, wanita diperkosa dan pembunuhan muslim Rohingya oleh Budha Myanmar dan Junta Militer harus menjadi tekanan Internasional.
“Masyarakat Rohingnya di Myanmar, mengalami peristiwa yang mengerikan. Pembasmian etnis, sudah sistematis sejak puluhan tahun yang lalu,” ucap dia dihadapan ribuan jamaah yang sebagian besar dari jajaran Pemkab Karanganyar dan Ormas Islam.
Juliatmono meminta semua yang hadir terlibat dalam penggalangan dana. Menyumbangkan sedikit uang yang ada, tidak sebanding dengan penderitaan pengungsi Rohingya yang berhari-hari menyelamatkan diri dari kejaran tentara Myanmar.
“Keluarkan apa yang ada di dompet kita! Jika kita lihat setiap hari rasanya kita nggak kuat, menyebrang berhari-hari. Semoga apa yang dilakukan bangsa kita, melalui Menlu, masyarakat Rohingya kembali mendapat hak haknya,” tuturnya.
Dalam acara tersebut bertindak sebagai imam sholat Ghoib yakni Ustadz Shihabuddin dari Ponpes Isy Karima Karangpandan. Untuk penghitungan sementara hasil penggalangan dana pada malam tersebut sebesar 60 juta rupiah. [SY]