NEW YORK, (Panjimas.com) – Setelah pada hari Rabu (13/09), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Myanmar untuk menghentikan tindakan militer dan kekejaman brutal terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Dewan Keamanan PBB turut menyikapi isu Rohingya.
Usai pernyataan Guterres, pada hari yang sama, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan “keprihatinan mendalam” tentang situasi di Rakhine.
DK PBB mengecam kekerasan yang menyebabkan eksodus ratusan ribu penduduk Rohingya dari negara Asia Tenggara, Myanmar.
Anggota Dewan Keamanan PBB “mendesak langkah-langkah segera untuk mengakhiri kekerasan di Rakhine, mengurangi situasi, menegakkan hukum dan ketertiban, memastikan perlindungan warga sipil, memulihkan kondisi sosial ekonomi normal, dan menyelesaikan masalah pengungsi”, tulis pernyataan DK PBB tersebut, seperti dikutip dari Anadolu.
Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley melalui akun Twitternya menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB “bersatu dalam menyerukan diakhirinya kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah di Negara bagian Rakhine”.
Haley juga berterima kasih kepada negara tetangga Bangladesh karena bersedia “menampung ratusan ribu pengungsi, yang melarikan diri dari kekerasan, dengan tanpa tempat tujuan singgah”.[IZ]