Banda Aceh (Panjimas.com) – Pemerintah Indonesia telah memberi bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi Rohingya yang berada di perbatasan Bangladesh dengan Myanmar. Presiden Joko Widodo pun melepas pemberangkatan bantuan kemanusiaan tahap pertama, Rabu (13/9). Di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta.
“Hari ini akan diberangkatkan empat pesawat Hercules yang di dalamnya ada beras, bantuan makanan siap saji, family kit, tenda pengungsi, tangki air, pakaian anak serta selimut, karena barang-barang inilah yang sangat diperlukan,” katanya.
Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada warga, ormas, pengusaha, dan pemerintah daerah yang memberikan bantuan untuk warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh untuk menyelamatkan diri dari kejahatan di tempat mereka tinggal di Rakhine State, Myanmar.
Jokowi menegaskan bahwa pemerintah Indonesia masih akan terus mengirim bantuan kepada penduduk etnis Rohingya di Myanmar. “Insya Allah minggu depan kita kirimkan lagi, minggu depannya kita kirimkan lagi karena kita mendengar keadaan lapangan sangat membutuhkan terutama makanan, obat-obatan, makanan siap saji, tenda-tenda yang sangat kurang di lapangan,” kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bantuan tahap pertama beratnya 34 ton, berupa 20 ton berupa beras saja dan sisanya gula dan bahan pangan lainnya. “Dalam hal kemanusiaan, pemerintah selalu bersinergi dengan banyak pihak karena banyak yang menyampaikan ingin berkontribusi baik dari pemda, swasta dan organisasi kemanusiaan serta banyak pihak lain,” jelas Retno.
Salah satu hal yang disyukuri menurut Presiden adalah pemerintah Indonesia diberikan ruang oleh pemerintah Myanmar dan Bangladesh untuk masuk ke lokasi pengungsian. “Alhamdulilah hanya pemerintah Indonesia yang diberikan ruang untuk bisa masuk ke lokasi kejadian di Myanmar itu. Saya kira kita masih ingin mengirimkan bantuan lagi ke sana,” ungkap Presiden.
“Kita juga sudah membuat sekolah di sana di Rakhine State dan kita Insya Allah akan mendirikan rumah sakit di Rakhine State menjadi RS terbesar di sana karena itu sebetulnya yang dibutuhkan, bukan kecaman-kecaman atau pernyataan-pernyataan yang keras tidak menyelesaikan masalah,” tambah Presiden.
Bantuan Indonesia sebelumnya diberikan pada Januari-Februari 2017 menggunakan kontainer yang dikirim melalui jalur laut dan memakan waktu hingga berminggu-minggu.
“Karena (bantuan sebelumnya terkirim) lama, maka tadi pagi kita sudah kirimkan lewat pesawat Hercules. Kita antarkan langsung ke lokasi pengungsi meskipun dari airport di sana menuju ke lokasi pengungsi membutuhkan waktu darat 6-7 jam lagi karena kondisi perbatasan Myanmar dan Bangladesh sangat berat. Kalau pakai kontainer kemarin bisa sampai 2-3 minggu baru barang-barang sampai, sehingga karena ini kebutuhan mendesak maka tadi pagi kita kirimkan melalui pesawat,” jelas Presiden.
Dalam pengangkutan bantuan ini, Banda Aceh dijadikan “base camp” transit pengiriman bantuan. Rute penerbangan pesawat akan singgah di Banda Aceh sebelum ke Bandara Chittagong di Bangladesh.
Mendarat di Bangladesh
Dikabarkan, Pesawat Hercules C130 TNI AU mendapatkan izin mendarat di Bandara Chittagong pada pukul 17.00 waktu setempat untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Jeda waktu antara Waktu Indonesia Barat dengan Bangladesh adalah satu jam lebih cepat. Dengan waktu tempuh yang dibutuhkan antara Aceh dengan Chittagong selama empat jam, maka rencananya Hercules pertama akan terbang pada pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, dua pesawat Hercules lainnya, A1335 dan A1316, terus bersiap di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, menunggu izin mendarat dari pemerintah Bangladesh. Seluruh barang bantuan kemanusiaan dari pemerintah RI disimpan di dalam pesawat yang diparkir di Lanud Sultan Iskandar Muda.
Tim Satgas Civic Mission Indonesia akan menyampaikan bantuan itu kepada Dubes RI untuk Bangladesh Rina Soemarno yang akan meneruskannya kepada pemerintah Bangladesh untuk didistribusikan kepada pengungsi Rohingya.
TNI AU mengoperasikan empat pesawat Hercules C130 untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan dari pemerintah dan rakyat Indonesia kepada warga Rohingya di Kota Coxs Bazar. (desastian)