KLATEN (Panjimas.com) – Terdakwa kasus penistaan agama Klaten, Rozaq Ismail Sudarmaji berperilaku buruk setelah bergabung dengan geng motor Bajak Laut. Keterangan itu disampaikan ayah Rozaq, Bambang Sudarmaji saat di Pengadilan Negeri (PN) Klaten, Kamis (14/9/2017).
Usai lulus SMA (Sekolah Menengah Atas) Rozaq meninggalkan Wonosobo dan bergaul dengan geng motor pimpinan Sulis (Residivis kasus pengroyokan di Klaten beberapa tahun lalu). Meski begitu, Bambang mengaku selalu berpesan pada Rozaq untuk tidak meninggalkan sholat 5 waktu.
“Saya tahu persis karakter anak saya, dia memang agak emosional sejak SMA. Dari kecil dia saya didik ngaji tapi kok bisa seperti itu. Sejak meninggalkan dari Wonosobo terus di Klaten bergaulnya dengan geng motor Bajak Laut. Saya sudah mewanti-wanti kalau ikut geng motor, waktunya sholat ya sholat,” ucapnya mengenang.
Bambang merasa kaget dengan postingan Rozaq di media sosial yang menistakan agama. Namun demikian, pria asli Klaten itu selalu menghadiri sidang anaknya dan memberikan dukungan mental.
“Saat ada postingan saya juga mengingatkan dia. Teman-temannya juga kaget mas. Tapi ya sudah semua telah terjadi, saya juga tidak malu, anak saya juga mengakui. Ini menjadi pelajaran dia, dan dia selama persidangan juga tidak mencla-mencle, kalau dihukum dia siap” tuturnya.
Bambang yang datang dari Wonosobo meminta maaf kepada umat Islam atas perilaku anaknya, Rozaq. Dia berharap Rozaq mau bertaubat jika sudah divonis Majelis Hakim.
“Sebagai orang tuanya saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada umat Islam khususnya umat Islam Klaten. Itu memang anak saya dan ini sudah terlanjur, saya minta maaf. Saya mohon insyaAllah anak saya kalau itu keluar dari hati nurani bisa insyaf,” pungkasnya. [SY]