YERUSALEM, (Panjimas.com) – Gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, Hamas disebut-sebut menghadapi konflik baru dengan Israel, demikian menurut pernyataan Kepala Badan Intelijen Domestik Negara Yahudi tersebut saat memberikan penjelasan kepada pertemuan Kabinet bidang Keamanan yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ahad (10/09).
Kepala Dinas Intelijen “Shin Bet”, Nadav Argaman mengklaim Hamas telah membangun kembali hubungannya dengan Iran menyusul perbedaan sebelumnya mengenai konflik di Suriah. Ia juga menyebut Hamas telah mengerahkan sumber-sumber dayanya untuk mempersiapkan diri menghadapi “konfrontasi baru dengan Israel”, seperti dilansir The Jerusalem Post.
Menurut laporan Jerusalem Post, Argaman menegaskan bahwa Hamas terus saja menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan Israel. Bahkan, Ia mengklaim bahwa Shin Bet telah menggagalkan sekitar 200 serangan terhadap Israel selama tahun lalu saja.
Kepala “Shin Bet” itu juga menilai wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel saat ini dalam kondisi yang “rapuh” karena ketegangan yang meningkat sejak Juli lalu, ketika rakyat Palestina turun ke jalan untuk memprotes langkah-langkah keamanan baru Israel di Al Haram As Sharif, Masjid Al-Aqsa.
“Warga Israel tidak mengetahui semua hal yang dilakukan ISA [Shin Bet],” kata PM Netanyahu pada pertemuan Kabinet keamanan, Ahad (10/09).
Netanyahu melanjutkan dengan menegaskan bahwa, pada bulan Juli dan Agustus, Shin Bet telah menghancurkan lebih dari 70 “sel teroris” yang telah merencanakan serangan terhadap warga Israel.[IZ]