MAGELANG (Panjimas.com) – Melihat isu perkembangan yang terjadi di Indonesia, menyangkut perlakuan Ustadz Alfian Tanjung yang kembali ditangkap usai vonis bebas di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai ada dua kesenjangan yang terjadi.
“Hari ini saya melihat yang paling membahayakan dan mengancam negeri ini, ada dua. Pertama, kesenjangan sosial ekonomi, kedua, itu adalah kesenjangan hukum. Ini terasa sekali,” ujarnya saat berada di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Magelang, Jumat (8/9/2017).
Dahnil menyoroti kinerja Kepolisian yang cepat melakukan tindakan hukum terhadap seseorang yang dianggap mengancam kekuasaan dan pihak kepolisian.
“Coba lihat dalam kasus, mereka-mereka yang diduga kritis terhadap pemerintahan, itu cepat sekali diproses. Coba lihat pihak-pihak yang mengancam kepolisian. Bahkan gara-gara email saja, gara-gara kritik saja, di media bisa dengan cepat di proses hukum,” ujar dia.
Anehnya, Politisi Nasdem, Viktor Laiskodat yang jelas melakukan provokasi tidak tersentuh hukum. Dahnil mengatakan bahwa Kepolisian tidak adil dalam menegakkan hukum.
“Ini yang saya bilang polisi harus bersikap adil, kalau perilaku polisi terus begini, rasa keadilan publik itu pasti terganggu, terganggunya keadilan publik itu, menciptakan kemarahan,” tandasnya.
“Saya berharap kepolisian mengubah karakter mereka terutama pak Tito. Harus merubah model kepemimpinan beliau, model keberpihakannya, menurut saya dua ini akan jadi ancaman serius,” pungkasnya. [SY]