DAMASKUS, (Panjimas.com) – Tentara Suriah pro rezim Assad baru-baru ini menuding Israel menyerang sebuah pangkalan militernya, yang dilaporkan digunakan untuk memproduksi senjata kimia, dalam serangan udara Kamis pagi (07/09).
Dalam sebuah pernyataan, Tentara Suriah mengatakan bahwa 2 personilnya tewas setelah jet-jet tempur Israel di wilayah udara Libanon menembakkan rudal ke fasilitas militer Suriah tersebut di daerah Masyaf bagian Barat Laut Suriah.
Pemerintah A.S. telah menuding Pusat Penelitian dan Pengkajian Ilmiah Suriah (Syrian Scientific Studies and Research Center) di Masyaf memproduksi senjata kimia yang diduga digunakan oleh pemimpin rezim Bashar al-Assad membunuhi warga sipil Suriah, dengan memberikan sanksi pada 271 karyawannya awal tahun ini.
“Serangan rudal yang dilaporkan tadi malam tidak rutin. Serangan itu menargetkan Pusat Ilmiah Militer Suriah untuk pengembangan dan pembuatan, antara lain, rudal-rudal presisi. Yang mana ini akan memiliki peran penting dalam putaran konflik berikutnya, ” kicau Amos Yadlin, mantan Kepala Intelijen Militer dan Jenderal Angkatan Udara Militer Israel, dalam cuitannya melalui akun Twitter, dikutip dari Anadolu.
“Pabrik yang ditargetkan di Masyaf memproduksi senjata kimia dan bom-bom barel yang telah membunuh ribuan warga sipil Suriah. Jika serangan tersebut dilakukan oleh Israel, ini akan menjadi tindakan terpuji dan bermoral oleh Israel terhadap pembantaian di Suriah”, imbuh Amos Yadlin.
Israel secara rutin tidak mengomentari operasi-operasi di Suriah, namun politisi-politisi sebelumnya telah memastikan bahwa Angkatan Udara telah melakukan serangan di Suriah, sebagian besar berdalih untuk menghentikan pengiriman senjata ke milisi Hizbullah Libanon.[IZ]