KARANGANYAR (Panjimas.com) – Ustadz Abdul Rachim Ba’asyir dalam Kajian di Masjid Al Hidayah, Klodran, Colomadu, menyampaikan keprihatinan kondisi muslim Rohingya yang dibantai Militer Myanmar.
“Semoga Allah mengeluarkan mereka dari ujian dan dibangkitkan dari mereka itu para Mujahid, pejuang tangguh yang menjadi orang yang hebat membela kezaliman, menjadi pembela dinul Islam,” ujar Ustadz Iim sapaannya, Senin (4/9/2017).
Hakekatnya orang mukmin itu jika diperangi harus bangkit berperang bukan menyerahkan lehernya. Menurutnya hal itu sesuai dengan Al Quran Surat An Nisa ayat 104.
“Telah diijinkan bagi orang yang diperangi, dizalimi, diperlakukan tidak layak, diijinkan untuk apa? Untuk berperang, ini yang dimaksud orang beriman yang diperangi, Allah subhanahu wata’ala mengijinkan untuk berperang,” katanya.
Ustadz Iim menegaskan bahwa Allah untuk menolong orang yang dizalimi sangat mampu. Tetapi jika orang yang dizalimi itu melakukan perlawanan, hal itu lebih baik. Di dalam Al Quran terkait pertolongan Allah, pada Surat Ali Imron ayat 160, dia menjelaskan bentuk nyata pertolongan Allah.
“Seandainya yang dizalimi itu melakukan perlawanan tersebut dan mereka terbunuh, maka dia syahid. Jika kalian ditolong Allah maka tidak akan ada yang mampu untuk mengalahkan kalian,” tandasnya.
Pertolongan Allah akan datang, bila mana, mereka harus berusaha berjuang terlebih dahulu. Hal itu menurut Ustadz Iim bukan berarti Allah membutuhkan perjuangan mereka, tetapi sebagai bagian dari sunah kauniyah yang sudah ditentukan oleh Allah. Tidak ada kemenangan kaum mukminin sebelum mereka berjuang terlebih dahulu. [SY]