MARAWI, (Panjimas.com) – Krisis Marawi menyebar ke provinsi-provinsi lainnya di Filipina Selatan, demikian menurut beberapa pejabat militer dan kelompok Islamis Moro.
Ini terjadi setelah Presiden Rodrigo Duterte mengatakan pada hari Jumat (01/09) bahwa milisi-milisi bersenjata lengkap pro Islamic State (IS) tampak terlihat di daerah pedalaman Buldon, Maguindanao, Mindanao Tengah di Filipina selatan.
Kepala Komando Mindanao Barat Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr. pada hari Sabtu 902/09) mengkonfirmasi penilaian Duterte bahwa kelompok Maute telah memperluas pengaruhnya di luar Marawi, lokasi pengepungan yang diperpanjang sejak bulan Mei ini.
“Itulah mengapa Front Pembebasan Islam Moro (MILF) sekarang melakukan yang terbaik untuk mengatasi situasi di Maguindanao,” kata Letjen. Galvez kepada para wartawan yang meliput konflik Marawi, seperti dikutip dari AA.
“Inquirer Online” pada hari Jumat (01/09) melaporkan bahwa juru bicara MILF [Front Pembebasan Islam Moro] Von Al Haq meminta personil mereka untuk segera memverifikasi klaim Duterte dan dengan demikian mengkonfirmasikannya.
“Mereka bisa menuju ke kota Butig karena letaknya dekat Buldon atau di Maguindanao,” kata Al Haq.
Jubir MILF itu mengatakan bahwa mereka tidak dapat memobilisasi pasukan mereka untuk memburu militan ini karena mereka juga memiliki kampanye militer yang terus berlanjut di bagian lain Maguindanao terhadap kelompok ekstremis.
“Kami membutuhkan sumber daya dan peluru,” imbuhnya.
Melalui situs resminya Luwaran.com, MILF mengatakan bahwa krisis Marawi yang menyebar adalah konsekuensi alami dari sebuah penyakit yang tidak ditangani dengan benar, sebuah “situasi yang tidak menguntungkan.”[IZ]