JAKARTA, (Panjimas.com) – Genosida muslim Rohingya di bawah rezim biadab Aung San Suu Kyi menggoreskan luka mendalam bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Ketua Umum Bang Japar, Fahira Fahmi Idris mengimbau kepada masyarakat untuk mendesak pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar.
“Karena hanya pemerintah Indonesia lah yang bisa memutuskan hubungan diplomatik. Kita masyarakat kan gak bisa, kewenangan itu hanya ada di presiden,” kata Fahira di Bunderan HI, Jakarta Pusat, Ahad (3/9/2017).
Menurut Fahira, klaim yang mengatakan bahwa jalur menuju Myanmar (Rohingya) sulit adalah keliru. “Kita bisa lewat negara tetangga, kita bisa muter, apapun bisa kita lakukan kok. karena kita udah melakukannya di Israel untuk membantu kaum muslimin Palestina,” tegasnya.
Maka, omong kosong kalau kita tidak mau mencabut itu hanya karena kita akan repot mengirimkan bantuan. “Jadi, menurut saya presiden harus tegas” tutur anggota DPD asal Jakarta tersebut.
Negara ini didirikan dalam pembukaan UUD 1945 bukan karena kita ingin kemerdekaan, tapi kita ingin perdamaian abadi. “Itu sudah di dahulukan oleh para pendahulu-pendahuku kita,” terangnya.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada Presiden RI Joko Widodo untuk memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar dan menarik Duta Besar Indonesia di Myanmar dan kembali ke Indonesia. [DP]