JAKARTA, (Panjimas.com) – Diawal bulan September ini, dunia mulai disesaki oleh berbagai pemberitaan yang menginformasikan tentang keberutalan tentara Myanmar dan gerilyawan bikshu Buddha di Myanmar yang melakukan pembantaian dan pembunuhan rakyat sipil di Rohingya, Miyanmar.
Komite Advokasi untuk Muslim Rohingya Arakan (KAMRA) ikut menjadi bagian dalam aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya di sela-sela acara Car Free Day (CFD) di Bunderan HI Jakarta Pusat, Ahad (3/9/2017).
“Untuk kesekian kalinya kita melihat Muslim Rohingya menghadapi kesusahan yang begitu dalam. Di saat umat Islam Indonesia melakukan penyembelihan hewan kurban tetapi saudara kita disana sedang mengalami pembantaian,” ujar Sekjen KAMRA Ustaz Bernard Abdul Jabbar.
Pihaknya pernah bertemu dengan Muslim Rohingya dan mereka meminta Muslim Indonesia untuk lebih peduli. “Dan muslim yang taat kepada Allah harus membantu mereka melawan kezaliman,” kata Bernard.
Selama ini, KAMRA sudah membantu Muslim Rohingya yang mengungsi di sejumlah wilayah Indonesia. “Pertengahan September nanti kami akan datangi dan menanyakan apa yang mereka butuhkan,” tuturnya.
Selain itu, Bernard mengatakan bahwa pada Rabu lusa, tanggal 6 September 2017 umat Islam akan melakukan aksi yang lebih besar terkait solidaritas untuk Muslim Rohingya. “Kita akan gerduduk kedubes Myanmar dan mengusir mereka dari Indonesia. Ingat, umat Islam di Indonesia tidak akan pernah diam dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita,” tegasnya.
“Mari saudara-saudara selagi sempat kita berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa kita, Allah akan memasukkan kita ke dalam jannah-Nya,” seru Bernard.
Aksi solidaritas bertajuk Save Rohingya di CFD ini diisi juga dengan penampilan teatrikal. Selain KAMRA, aksi ini diikuti berbagai komunitas, antara lain Aku Cinta Islam, Peduli Jilbab, One Day One Juz, Jakarta Sinergi, Bang Jafar, Forum Jurnalis Muslim dan lainnya. Mereka juga melakukan penggalangan dana untuk Muslim Rohingya. [ES]