DENPASAR, (Panjimas.com) – Perayaan Shalat Idul Adha Jumat, (1/9/2017) di Bali khususnya di Kota Denpasar berlangsung di sejumlah lapangan terbuka. Salah satunya diselenggarakan di Lapangan Basket SMAN 4 dan SMPN 7 Jalan Gunung Rinjani Denpasar.
Sekitar 700an jamaah memadati lapangan yang rutin menjadi lokasi shalat Idhul Adha setiap tahunnya. Lapangan Basket sejak pukul 06.00 wita telah dipadati jamaah muslim untuk berburu shaf-shaf yang telah dibuat oleh panitia. Jamaah yang memadati Lapangan Basket lebih banyak 3 kali lipat karena hampir sebagian warga muslim di Bali tidak mudik seperti saat perayaan Idhul Fitri.
Kendati jamaah yang tiba di lokasi pelaksanaan Shalat Idhul Adha membludak namun jamaah dapat menggunakan areal sisi jalan aspal sebelah ujung kanan dan kiri lapangan basket untuk menunaikan shalat Idhul Adha. Jamaah wanita dapat menggunakan gedung SMPN 7 Denpasar untuk melakukan ibadah Shalat Idhul Adha.
Untuk tahun ini penyelenggaraan Shalat Idul Adha di kawasan lingkungan muslim padat penduduk ini diselenggarakan oleh Rukun Warga Muslim RWM) Blok V dan Yayasan Al Fitrah/ Bertindak sebagai Khotib yakni Ustadz Drs Habib Abdul Wahab MM dan Imam Shalat Idul Adha yaitu Ustadz Mahyudin Hasan. Tema yang diangkat dalam Khutbah Idhul Adha adalah “ Semangat Berkurban Meningkatkan Takwa dan Kepedulian Sosial”.
Dalam khutbahnya, Ustadz Wahab mengajak umat muslim untuk meneladani keihklasan dan kesabaran Nabi Ibrahim AS dalam mendapatkan perintah Nabi Ismail AS. Seperti yang tercatat dalam Kitab Suci Al-Quran , pada akhirnya Allah SWT mengganti tubuh Nabi Ismail AS dengan seekor Kibas (Domba) saat Nabi Ibrahim AS bersiap menyembelih Nabi Ismail AS. Dari kisah keteladanan Nabi Ibrahim seyogyanya umat muslim bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai penutup, Ustadz Wahab mengajak seluruh elemen umat Muslim di Indonesia khususnya di Bali untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia yang tahun ini sudah berusia 72 tahun
“ Marilah kita umat muslim mensyukuri karunia dari Allah SWT karena sudah merdeka selama 72 tahun berkat perjuangan para syuhada, mujahid dan perjuang. Mengisi perjuangan sebagai umat muslim saat ini dengan cara mengisi kemerdekaan di segala bidang dan juga tidak menyebarkan isu SARA yang dapat memecah belah kerukunan umat beragama” tuturnya. [RN]