SUKOHARJO (Panjimas.com) – Sebab Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki, KH Wahyudin sakit, imam sholat Iedul Adha diganti putranya Ustadz Ahmad Zakki. Sedang khotib yang ditunjuk panitia sholat yakni Ustadz Ade Hidayat.
Usai sholat Ied di tanah lapang Cemani, Grogol, Sukoharjo, Putra ke lima KH Wahyudin ini meyampaikan maaf sekaligus mengajak umat Islam mendoakan muslim Rohingya yang dibantai tentara Myanmar.
“Hari ini qodarullah beliau sakit, shubuh muntah-muntah terus, kemudian hanya berbaring di rumah. Sehingga memutuskan untuk membatalkan sebagai imam khotib,” katanya, Jumat (1/9/2017).
Ustadz Zakki mengungkapkan bahwa doa sebuah senjata terakhir umat Islam saat dizalimi. Muslim Rohingya yang sedang disiksa, diusir, dibakar dan dibunuh, menurutnya harus ada pembelaan dari kaum muslimin dunia. Dengan menggalang dana bantuan, aksi sosial, menekan pemerintahan Myanmar dan minimal mendoakan muslim Rohingya.
“Iedul Adha sebenarnya pesan perjuangan, kita harus mengingatkan bahwa Rohingya adalah saudara kita. Minimal kita mendoakan mereka, sebab senjata kaum muslimin minimal adalah doa,” paparnya.
Dia ikut sedih dengan kondisi saat ini di Rohingya, dimana wanita diperkosa dan anak-anak dibunuh dengan kejam, sementara dunia hanya diam. Peran media sosial, kata dia sedikit mengungkap kejadian sebenarnya di Rohingya.
“Siapa yang tidak miris dengan kejadian di Myanmar, tentu semua sedih. Subhanallah semua menyebarkan kondisi di Rohingya lewat media sosial disaat dunia diam. Maka kita usahakan apa yang mesti kita usahakan,” pungkasnya. [SY]