JAKARTA, (Panjimas.com) – Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI, Meutya Hafid meminta pemerintah Myanmar segera menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap etnis Rohingya di negaranya.
“Aksi pembakaran desa-desa Rohingya oleh tentara dan polisi Myanmar sudah diluar batas kemanusiaan. Myanmar harus menghentikan tindakan ini, jika tidak, ada baiknya pemerintah mengevaluasi hubungan bilateral dengan Myanmar,” kata Meutya melalui siaran pers yang diterima Panjimas.com, Rabu (30/08).
Menurutnya, tindakan pembersihan yang dilakukun Myanmar terhadap Muslim Rohingya akan mengancam stabilitas keamanan kawasan Asia Tenggara.
“Kami tidak ingin aksi kekerasan di Myanmar akan membuat negara-negara ASEAN lain berada dalam kesulitan akibat pengungsi,” ujar Ketua Bidang Luar Negeri DPP Partai Golkar.
Meutya juga mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Menlu RI untuk mendukung penyelesaian aksi kekerasan terhadap masyarakat Rohingya di Myanmar.
“Saya terus mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah, namun kami juga meminta agar memberi tekanan yang lebih keras terhadap Myanmar. Pendekatan lain juga bisa dilakukan melalui organisasi tingkat regional maupun internasional. Indonesia bisa bawa permasalahan ini ke PBB, untuk dilakukan sidang darurat,” kata mantan wartawan ini.
Sebelumnya, sejumlah kelompok aktivis hak asasi manusia melaporkan bahwa pembakaran dengan sengaja desa-desa yang menjadi tempat tinggal bagi warga Rohingya di Rakhine, Myanmar terjadi, Selasa (29/8). Pasukan militer Myanmar dituding berada di balik peristiwa ini. [TM]