SUBANG (Panjimas.com) – Tim Ekspedisi Jejak Walisongo yang berjumlah 16 orang, akan melakukan perjalanan religi di sejumlah kota, mulai dari Subang, Cirebon, Pekalongan, Rembang, Lasem, hingga Yogyakarta selama 10 hari (31 Agustus-10 September 2017. Di hari pertama, tim ekspedisi akan bersilaturahmi dengan KH. Dandi Sobron Muhyidin di Pondok Pesantren Pagelaran III, Kampung Gardu Sayang, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang.
Ponpes ini merupakan salah satu pesantren tua dan bersejarah. Pesantren yang didirikan oleh KH Muhyidin atau biasa disapa Mama Pagelaran ini, mempunyai peran sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Keberadaan Pesantren Pagelaran sempat merangkap jadi Markas Laskar Hizbullah, yang mengobarkan perang melawan tentara penjajah Belanda.
Ketua Tim Ekspedisi Eksekutif Redaktur Ahad.co.id Dudy Sya’bani Takdir kepada Panjimas mengatakan, Indonesia yang dulu dikenal dengan Nusantara ternyata pernah dibicarakan oleh dunia Islam internasional yang bernaung di bawah kesultanan Turki Usmani. Sehingga dikirimkan ulama yang tidak hanya ahli ilmu agama, tapi juga memiliki kemampuan menjawab persoalan duniawi yang dihadapi umat.
Misalnya Walisongo angkatan satu dipimpin oleh Syaikh Maulana Malik Ibrahim asal Turki, yang berangkat sekitar tahun 1400 M. Beliau adalah ulama yang memiliki keahlian dalam bidang politik dan sistem pengairan. “Mohon do’anya dari semua sahabat agar ekspedisi bisa berjalan lancar dan diridhoi Allah SWT. Aamiin.
Sementara itu dikatakan Pemimpin Redaksi AHAD.CO.ID, Tjahya Gunawan, literatur yang kita pelajari, jejak walisongo banyak terkait dengan kehadiran ponpes dan masjid. Mama Pagelaran, seorang tokoh ulama di Subang misalnya, pernah memimpin sebuah pergerakan melawan penjajah Belanda ketika itu.
“Kami ingin telusuri lagi jejak Walisongo yang terputus untuk di simpulkan lagi. Harapannya, kejayaan Islam kembali kita songsong, Walisongo Jilid II. Setidaknya, kita memetakan kembali jejak Walisongo ketika menancapkan dakwahnya di Nusantara,” ungkap Tjahja Gunawan, penulis buku buku Biografi Chairul Tanjung “Si Anak Singkong”.
Dikatakan mantan wartawan Kompas itu, setelah Jejak Ekspedisi Walisongo etape pertama, Insya Allah akan ada etape berikutnya. Di etape kedua, akan mengunjungi beberpa ponpes di Jawa Timur, seperti Bangkalan, Pasuruan dan Madura. (desastian)