ANKARA, (Panjimas.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan telah tiba di Ankara dalam kunjungan resmi kenegaraan, Ahad (27/08).
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mana keduanya akan membahas perkembangan terakhir mengenai krisis Al-Aqsa dan Yerusalem bersamaan dengan proses perdamaian di Palestina, menurut juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, dikutip dari AA.
Abbas dijadwalkan akan berada di Turki selama 3 hari sampai Selasa (29/08).
Bulan lalu, Israel memberlakukan tindakan keamanan kontroversial di Masjid Al-Aqsa setelah pembunuhan dua petugas polisi di lokasi tersebut.
Langkah-langkah tersebut, termasuk pemasangan detektor logam dan kamera-kamera pengawas, yang menyebabkan insiden kekerasan antara rakyat Palestina dan pasukan zionis Israel, yang memicu kemarahan dunia Muslim.
Perundingan Perdamaian Palestina Yang Serius dan Efektif
Sementara itu, Turki dan Yordania sebelumnya telah mendesak digelarnya perundingan “serius dan efektif” antara Palestina dan Israel untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak beberapa dekade, menurut pernyataan bersama kedua pemimpin negara tersebut.
Sebuah komunike disepakati setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Raja Abdullah II mengadakan pembicaraan di ibukota Yordania, Amman, Senin (21/08), di mana keduanya membahas “sejumlah isu kepentingan regional dan internasional, dan tantangan utama yang dihadapi negara-negara di kawasan”.
Kedua pemimpin tersebut menekankan pentingnya “meluncurkan perundingan Palestina-Israel yang serius dan efektif untuk mengakhiri konflik berdasarkan solusi dua negara yang memungkinkan munculnya negara Palestina merdeka berdasarkan pada perbatasan tanggal 4 Juni 1967”.
Erdogan dan Raja Abdullah II juga menegaskan bahwa perundingan perdamaian Palestina-Israel harus memiliki “garis batas waktu yang jelas dan harus didasarkan pada kerangka acuan internasional yang telah ditetapkan, terutama Prakarsa Perdamaian Arab tahun 2002,” menurut pernyataan keduanya di Amman, dikutip dari AA.
Pemimpin Yordania Raja Abdullah II menyambut baik upaya Erdogan selama krisis baru-baru ini di Yerusalem, pungkasnya.
Dunia Muslim Harus Bersatu
Negara-negara Muslim harus membentuk sebuah front persatuan untuk melindungi tempat-tempat suci di Yerusalem, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin (21/08), dilansir dari Anadolu Ajensi.
Erdogan, yang telah berulang kali mendukung hak umat Islam untuk secara bebas beribadah di Masjid Al-Aqsa, berbicara kepada para wartawan di Istanbul sebelum berangkat ke Yordania untuk kunjungan resmi kenegaraan.
“Saya ingin mencatat pentingnya peran Yordania dalam melindungi tempat-tempat suci di Yerusalem,” ujarnya.
“Kami tidak ingin mengalami penganiayaan, pelanggaran hak-hak dan serangan yang sama.”
“Jadi, Dunia Muslim harus dalam solidaritas di Yerusalem.”[IZ]