KARANGANYAR (Panjimas.com) – Pemuda Islam Matesih (PIM) bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menggelar Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Aula Balai Desa Matesih, Karanganyar, Ahad (27/8/2017).
Qintara, ketua panitia mengatakan agenda tersebut sebagai bentuk langkah menghindarkan pemuda Matesih dari bahaya Narkoba. Di hadapan 228 pemuda se Kecamatan Matesih, dia berharap generasi muda Matesih lebih beriman, berakhlak mulia, berprestasi dan terpelajar tanpa narkoba.
“Pemuda merupakan aset bangsa yang menjadi sasaran perusakan dengan narkoba. Untuk itulah diharapkan dengan adanya acara ini dapat menjadi langkah pasti menghindarkan pemuda matesih dari bahaya Narkoba,” ujarnya.
Turut hadir Mulyono, Camat Matesih, AKP Rochmat, Kapolsek Matesih, Lettu Sutrisno, Komandan Koramil Matesih, AKP Suharno, Kasat Narkoba Polres Karanganyar.
Menurut Suharno yang juga Tim P4GN, menyampaikan bahwa masih banyak orang tua yang tidak sadar anaknya terjerumus menjadi pengedar maupun pecandu narkoba.
“Banyak orang tua yang tidak tahu, tidak percaya, tidak mengerti, tidak mau dan malu atau takut sehingga akhirnya banyak anaknya terjeeumus narkoba,” ucap Suharno.
Sementara itu, Ustadz. Syamsuddin Asrori, pengasuh Ponpes BMQ (Baitul Mukmin Qurani) Ngadiluwih, mengungkapkan bahwa tidak hanya narkoba tantangan pemuda saat ini, tapi juga kemaksiatan lain sebab perang pemikiran yang menghancurkan pola pikir generasi muda.
“Trend perang masa kini dengan menggunakan pihak ketiga untuk melawan suatu negeri. Sikap egois, konsumtif dan tidak produktif pada penggunaan media sosial menyebabkan pemuda bangsa mudah untuk di adu domba dan tidak fokus,” tandas Asrori. [SY]