LONDON, (Panjimas.com) – Polisi Metro London pada hari Sabtu (26/08) mengumumkan bahwa insiden serangan yang terjadi di dekat Istana Buckingham Jumat (25/08) dikategorikan sebagai serangan teroris.
Insiden serangan di dekat Istana Buckingham tersebut melibatkan seorang sopir mobil yang tiba-tiba menyerang di depan van polisi.
Polisi Metropolitan mengatakan 3 petugas polisi luka-luka saat berupaya menangkap seorang pria yang menghunus pedang setinggi empat kaki (122 sentimeter) itu.
Ketiga petugas polisi berusaha menyelidiki sebuah mobil yang dengan sengaja menyalip sebuah van polisi dan tiba-tiba berhenti di depannya.
“Ketika mereka menegur pengemudi, yang merupakan satu-satunya orang di dalam mobil, ia menghunus apa yang sekarang kita ketahui kemudian sebagai pedang berukuran empat kaki yang berada di dekat kaki pengemudi itu,” kata pernyataan Kepolisian Metropolitan London tersebut.
“Pengemudi berusia 26 tahun dan berasal dari daerah Luton, Ia ditangkap di tempat kejadian karena diduga menyerang dan membahayakan polisi,” pungkasnya.
“Dia ditangkap lebih lanjut di bawah Undang-Undang Terorisme 2000 dan para detektif dari Komando Terorisme Polisi Metropolitan sekarang memimpin penyelidikan atas insiden ini,” tandasnya.
“Kami meyakini pria itu bertindak sendiri dan kami tidak mencari tersangka lainnya pada tahap ini,” kata Komandan Dean Haydon, Kepala Komando Terorisme MET.
“Meskipun kami tidak dapat berspekulasi mengenai apa yang akan dilakukan pria tersebut – hal ini akan ditentukan selama penyelidikan – hanya benar bahwa kami menyelidiki ini sebagai insiden teroris saat ini,” imbuhnya, dikutip dari Anadolu Ajensi.
“Ini adalah peringatan yang sangat tepat bahwa ancaman terorisme di Inggris masih parah,” pungkas Haydon memperingatkan.
Lebih dari 35 warga kehilangan nyawa dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan di London dan Manchester pada 2017.[IZ]