JAKARTA, (Panjimas.com) – Wakil Ketua Komite I DPD RI, Benny Rhamdani, mengecam tindakan 5 personil Paspamres saat mengamankan seorang pria bugil di depan pintu istana Presiden, Senin (28/8/2017) pagi tadi.
“Pria itu enggak waras. Dia bugil tidak memakai pakaian ataupun membawa tas berisikan barang berbahaya. Tak seharusnya mereka memperlakukan dan mempertontonkan tindakan kekerasan seperti menginjak, menendang seperti itu,” katanya melalui siaran pers yang diterima Panjimas.com, Senin (28/08).
Menurutnya, tindakan Paspampres tersebut arogan dan tidak mencerminkan revolusi mental yang dicanangkan Presiden Jokowi.
“Ini sangat biadab. Saya pribadi mengecam keras tindakan tersebut, ini bentuk revolusi mental gagal di lingkungan istana khususnya para petugas keamanan disana,” paparnya.
Benny menilai, harusnya Paspampres lebih mengutamakan cara-cara yang lebih elegan dan tidak dengan cara kekerasan.
“Letak ancamannya dimana? Lah dia itu gila enggak bawa apa-apa lho. Ini lima orang petugas dengan garang seperti itu. Dan satu lagi, jika dilihat dari caranya mereka, saya berpendapat itu bukti ke limanya tidak profesional dan tidak sigap,” tukasnya.
Untuk itu kata dia, Presiden Joko Widodo harus segera membersihkan oknum-oknum Paspampres yang dianggapnya tidak profesional itu.
“Pecat aja semua, saya sebagai pendukung Presiden Joko Widodo, tau betul bagaimana usaha Presiden untuk menegakkan revolusi mental itu, tapi sayang justeru mereka yang gagal melaksanakannya,” tandasnya.
“Apalagi tentara itu memegang sumpah prajurit, yang seharusnya memegang nilai-nilai rasa kemanusiaan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria telanjang mencoba menyusup masuk ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin pagi ini.
Pria tersebut mencoba masuk lewat gerbang di Jalan Medan Merdeka Utara yang dijaga ketat oleh pasukan pengamanan presiden dan polisi militer.
Petugas pun langsung mengamankan pria tersebut. Video yang beredar menunjukkan pria tersebut sempat berontak saat akan diamankan oleh polisi militer. [TM]