SRINAGAR, (Panjimas.com) – Dua personel paramiliter India, seorang polisi dan seorang militan tewas di wilayah Selatan Jammu-Kashmir, Sabtu (26/08) saat sebuah markas besar kepolisian diserang, demikian menurut seorang perwira militer India.
Insiden tersebut terjadi di Distrik Pulwama, yang terletak sekitar 26 kilometer (16 mil) di Selatan ibukota Srinagar, di mana para gerilyawan menyerbu District Police Lines, kantor polisi distrik.
“Dua pejuang memasuki ‘District Police Lines’ di Pulwama. Kami kehilangan seorang polisi Jammu-Kashmir dan 2 personil Polisi CRPF,” ujar Letnan Jenderal Angkatan Darat J. S. Sandhu kepada media, dikutip dari kantor berita ANI.
Inspektur Jenderal Polisi Munir Khan mengatakan kepada para wartawan bahwa pihaknya berusaha mengevakuasi personil dari markas polisi di Pulwama.
“Baik CRPF maupun Jammu dan Kashmir [personil] ditempatkan di ‘District Police Lines’,” papar Khan.
Kelompok militan Jaish-e-Muhammad yang berbasis di Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hasan Shah, juru bicara Jaish-e-Muhammad, mengklaim bahwa Angkatan Bersenjata India mendapat “kerugian begitu besar” saat Jaish-e-Mohammad beroperasi di sana dan menyebabkan masa sulit bagi tentara India, menurut kantor berita CNS
Seorang pejabat polisi India mengkonfirmasi kematian seorang militan dan mengatakan bahwa 2 gerilyawan lainnya diyakini bersembunyi di kompleks tersebut, dikutip dari Anadolu Ajensi.
“Setidaknya ada enam orang dari kami yang terluka dan saya kira jumlah korban kemungkinan akan terus naik,” kata pejabat keamanan tersebut, yang berbicara dengan secara anonim.
“Sampai sekarang, baku tembak terus berlanjut dan bala bantuan persenjataan berat telah dikerahkan untuk menetralisir militan.”
Pengendalian wilayah Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim terbagi antara India dan Pakistan.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India mempertahankan lebih dari 500.000 tentaranya di wilayah tersebut.
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]