SOLO (Panjimas.com) – Pengasuh Ponpes Al Mukmin, Ustadz Muzayin Marzuki saat memberkan materi kajian di Tipes, Serengan, Solo, menerangkan bagaimana Rasulullah Muhammad Salallah’alaihi wasallam memenangkan Islam.
Ustadz Muzayin mengatakan bahwa Rasulullah dalam memenangkan Islam tidak harus dengan angkat senjata. Dengan perjanjian damai, dan siyasah, Rasulullah melakukan hal tersebut.
“Ketika Bai’ah Aqobah ke dua, Rasul tidak musti melakukan perang untuk mengalahkan musuh. Kalau orang kafir hanya diikat perjanjian untuk tifak berperang ya dilakukan. Kalau munafik bisa dikalahkan dengan disantuni ya diberi. Tetapi pada dasarnya semua sahabat siap perang,” ujarnya, Jumat (24/8/2017).
Dia menerangkan pentingnya umat Islam menjadi dinamisator. Hal ini untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat perjuangan sebagaimana menjaga aksi 212 beberapa waktu lalu di Jakarta.
“Tujuan perjuangan untuk menegakkan agama Allah, syariah Islam secara kaffah. Kalau kita jarang silaturrahmi dengan kelompok lain maka tidak ada penjelasan memperjuangkan nilai-nilai Islam oleh kelompok lain,” ucapnya.
Rasulullah menggunakan otoritas Abu Tholib pamannya yang kafir untuk perjuangannya. Menurut Ustadz Muzayin, dakwah kepada Abu Tholib tetap dilakukan Rosulullah meski hingga meninggal dalam kekafiran.
“Ketika Rasulullah menggunakan perlindungan Abu Thalib berarti musyrik, tidak. Itulah cara memenangkan agama Allah,” ungkapnya.
Ustadz Muzayin menyoroti Perang Israel pada tahun 1966 menunjukkan kemenangan atas tiga Negara. Namun sejak 1948 melawan Hamas hingga saat ini belum bisa dimenangkan. Sebab Hamas pejuangnya adalah hafid Quran.
“Perang 6 hari Israel, melawan Yordania, Mesir, Suriah menang. Tetapi melawan Hamas tidak pernah menang-menang. Nah ini navigator, umat Islam Palestina, Hamas, ini apa? Jaman Nabi ada dua kelompok Muhajirin dan Ansor, nah saat ini harusnya semua kelompok harus bisa setuju bergabung,” tuturnya. [SY]