GAZA, (Panjimas.com) – Mesir telah berulang kali berjanji kepada Hamas untuk memperbaiki situasi di wilayah Jalur Gaza, seperti dilansir Aqsa TV, yang pernyataan mengutip seorang pemimpin Biro Politik Hamas.
Salah Al-Bardawil, mengkritik pihak berwenang Mesir karena tidak mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan janji mereka kepada Hamas untuk mempermudah proses penyeberangan perbatasan bagi rakyat Palestina.
Pernyataan Al-Bardawi disampaikan saat kunjungannya ke Mesir disertai dengan delegasi faksi-faksi Palestina yang mewakili Komite Takaful Nasional dan Islam.
Al-Bardawil menunjukkan bahwa sekitar 17 proyek bantuan warga Gaza disetujui dengan kepemimpinan Mesir.
Dia menambahkan bahwa Badan Intelijen Mesir (Mukhabarat) telah menginformasikan kepada delegasi Palestina bahwa perlintasan Rafah tidak akan dibuka sepenuhnya sampai situasi keamanan di Semenanjung Sinai meningkat.
Media Israel Haaretz baru-baru ini mengutip sumber-sumber Palestina yang mengatakan bahwa perlintasan perbatasan Rafah akan dibuka secara permanen awal bulan depan setelah rampungnya kerja-kerja keamanan, yang telah dimulai sejak lima bulan lalu.
Hareetz mengklaim bahwa operasi keamanan tersebut bertujuan untuk memerangi “operasi terorisme”.
Haaretz mencatat, setiap penyeberangan untuk warga Palestina, harus jelas alasan yang diberikan saat melakukan perjalanan, seperti pendidikan, perawatan medis, mengunjungi keluarga atau untuk mendapatkan visa asing.[IZ]