ISTANBUL, (Panjimas.com) – Negara-negara Muslim harus membentuk sebuah front persatuan untuk melindungi tempat-tempat suci di Yerusalem, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan pada hari Senin (21/08), dilansir dari Anadolu Ajensi.
Erdogan, yang telah berulang kali mendukung hak umat Islam untuk secara bebas beribadah di Masjid Al-Aqsa, berbicara kepada para wartawan di Istanbul sebelum berangkat ke Yordania untuk kunjungan resmi kenegaraan.
“Saya ingin mencatat pentingnya peran Yordania dalam melindungi tempat-tempat suci di Yerusalem,” ujarnya.
“Kami tidak ingin mengalami penganiayaan, pelanggaran hak-hak dan serangan yang sama.”
“Jadi, Dunia Muslim harus dalam solidaritas di Yerusalem.”
Yordania adalah penjaga kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, yang merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam. Sementara Yahudi mengklaim situs tersebut merupakan kuil Yahudi kuno yang disebut sebagai Temple Mount.
Bulan lalu, Israel memberlakukan tindakan keamanan terbaru di Al-Aqsa menyusul pembunuhan 2 petugas polisi di lokasi tersebut. Langkah-langkah tersebut, termasuk pemasangan detektor logam dan kamera-kamera pengawas, sehingga menyebabkan insiden kekerasan baru antara rakyat Palestina dan pasukan keamanan Israel, tindakan Israel ini kemudian memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim.
Erdogan, yang didampingi Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, akan berkunjung ke ibu kota Yordania, Amman, pada peringatan milad ke-70 hubungan diplomatik antara kedua negara.
Sembari membahas penanganan situasi di Yerusalem dan wilayah Palestina dalam pertemuan dengan Raja Abdullah II, dalam kunjungannya, Erdogan juga berniat untuk meningkatkan perdagangan antar kedua negara serta membahas isu konflik Suriah dan Irak di tengah kekhawatiran akan isu integritas wilayah kedua negara.
Integritas teritorial [territoral integroty] adalah prinsip di bawah hukum internasional bahwa negara-bangsa seharusnya tidak berusaha mempromosikan gerakan separatis atau untuk mempromosikan perubahan perbatasan di negara-negara lain. Sebaliknya, pengenaan akan pemaksaan perubahan perbatasan merupakan tindakan agresi.
Lindungi Al-Aqsa, “Masalah Iman”
Sebelumnya akhir Juli lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk berperan aktif dalam melindungi, “Al-Haram As Sharif, Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Pernyaaan ini disampaikan Erdogan saat berpidato dalam pertemuan dengan Fraksi Parlementer, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara pada hari Selasa (25/07).
Erdogan mengatakan, “Ketika tentara Israel secara sembarangan mencemari tanah Al-Aqsa dengan sepatu-sepatu tempur mereka, dengan menggunakan isu-isu sederhana sebagai dalih dan kemudian dengan mudah menumpahkan darah di sana, Alasan [mereka mampu melakukan itu], apakah kita [Muslim] tidak berbuat banyak untuk mempertaruhkan klaim kita atas Yerusalem.”
Erdogan menuturkan bahwa perlindungan situs suci umat Islam bukanlah hanya masalah tentang apakah mungkin melakukan lebih banyak, untuk melindunginya tetapi juga masalah Iman.
“Mereka yang dapat mengunjungi Al-Aqsa, sementara bagi mereka yang tidak dapat mengunjungi Al-Aqsa, harus mengirim bantuan ke saudara-saudara kita di sana”, pungkasnya, dilansir dari Anadolu Ajensi.
Negara-Negara Muslim Harus Bersatu, Bukan Malah Berselisih
Akhir Juli lalu, Presiden Recep Tayyip Erdogan juga menekankan agar kaum muslimin dunia dan pemerintah negara-negara muslim untuk bersatu mempererat hubungan dan tidak berselisih satu sama lain, dan saling menunjukkan solidaritasnya.
“Muslim tidak perlu berselisih [melawan satu sama lain] tapi menunjukkan solidaritas dan saling mendekat. Untuk alasan ini, kita harus berusaha menemukan cara untuk secara jujur dan tulus membicarakan masalah kita,” kata Erdogan, dikutip dari Anadolu.
Pernyaaan ini disampaikannya saat berpidato dalam pertemuan dengan Fraksi Parlementer, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara pada hari Selasa (25/07).
Presiden Erdogan juga berbicara tentang kunjungan kenegaraan selama dua harinya baru-baru ini ke kawasan Teluk, termasuk perjalanan ke Arab Saudi, Kuwait dan Qatar.
“Saya harap solusi terhadap krisis [Teluk] yang menyebabkan ketegangan antar-saudara tidak akan terjadi lagi”, pungkasnya.
Erdogan mengatakan Turki adalah negara unik yang “dapat berbicara dan bertemu setiap pihak, dan memiliki hubungan yang mengakar” dengan negara-negara Teluk. “Negara kita memiliki tempat yang menakjubkan di antara negara-negara di kawasan [Teluk].”
Kunjungan kenegaraan Erdogan ke negara Teluk seperti Saudi, Kuwait dan Qatar merupakan langkah penting dalam membangun kembali kepercayaan dan stabilitas di kawasan ini.[IZ]