BEIRUT, (Panjimas.com) – Tentara Lebanon Ahad (20/08) mengklaim bahwa pihaknya kini menguasai lebih dari setengah wilayah yang sebelumnya dikendalikan oleh kelompok Islamic State (IS) pada hari ke-2 operasi militer di daerah pegunungan yang berbatasan dengan Suriah di Libanon Timur.
“Pada hari ke-2 operasi tersebut, tentara berhasil menguasai 66 persen wilayah yang dipegang oleh IS,” kata juru bicara militer Kolonel Fadi Boueid dalam sebuah konferensi pers di Kementerian Pertahanan, dikutip dari AA.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, militer menyebutkan tiga tentara Libanon tewas dan satu mengalami luka parah pada hari Ahad (20/08) setelah sebuah tambang meledak saat sebuah kendaraan militer yang membawa tentara sedang lewat.
Operasi militer tersebut bertujuan untuk mengusir militan Islamic State (IS) yang bersembunyi di kota Ras Baalbek, Al-Fakhah dan Al-Qaa, menurut pernyataan Komandan Angkatan Darat Libanon, Jenderal Joseph Aoun.
Presiden Michel Aoun memanggil para komandan lapangan dari Kementerian Pertahanan, saat Ia sedang melakukan pemantauan operasi.
“Kami menantikan kemenangan,” kata Presiden Aoun kepada para komandan lapangan, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan Libanon.
Pasukan Angkatan Darat Libanon menyerang posisi pasukan Islamic State (IS) di daerah Ras Baalbek, tak lama setelah operasi tersebut diluncurkan.
Bertepatan dengan operasi militer, kelompok milisi Syiah Libanon, Hizbullah mengumumkan bahwa para pejuangnya, bersama dengan pasukan rezim Assad, telah memulai serangan balasan untuk merebut kembali pinggiran Qalamoun dari Islamic State (IS) di Suriah Barat.
Pasukan tentara Libanon telah berhasil merebut sejumlah bukit strategis di Baalbek pada hari Rabu (16/08) sebagai bagian dari operasi anti-IS yang sedang berlangsung di daerah tersebut.
Awal bulan ini, pasukan Libanon dan milisi Syiah Hizbullah merebut kota Juroud Arsal di dekat perbatasan Suriah setelah sebuah operasi militer melawan militan yang berada di wilayah tersebut.[IZ]