NOUAKCHOTT, (Panjimas.com) – Mantan senator terkemuka dan tokoh oposisi senior Mohamed Ould Ghada, yang ditangkap pekan lalu, akan segera menghadapi penyelidikan terkait kasus korupsi, demikian pengumuman Kejaksaan Agung Mauritania di ibukota Nouakchott pada hari Jumat (18/08), seperti dilansir Anadolu.
Ould Ghada adalah tokoh terkemuka koalisi partai-partai oposisi – Forum Nasional untuk Demokrasi dan Persatuan – [National Forum for Democracy and Unity].
Mohamed Ould Ghada dianggap sebagai salah satu politisi paling vokal yang mengkritik pemerintahan Presiden Mohamed Ould Abdel Aziz.
Pada 10 Agustus, pihak keamanan dilaporkan mencegah Ould Ghada menyeberangi perbatasan Selatan menuju ke Senegal dan secara resmi menahannya saat kembali ke ibukota Nouakchott.
Pekan lalu, pemerintah mengumumkan bahwa setelah referendum 15 Agustus yang kontroversial, Senat telah dihapuskan.
Referendum telah menuntut beberapa perubahan konstitusional seperti menghapuskan Pengadilan Tinggi; mendirikan sebuah sistem Dewan Administratif Daerah; mengadopsi sistem proporsional dalam pemilihan nasional; mengubah bendera nasional Mauritania; dan melembagakan sebuah Kesatuan Unikameral – daripada Bikameral – Parlemen.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (18/08), kantor Kejaksaan Agung mengatakan telah memperoleh informasi yang menguatkan bahwa beberapa elit merencanakan korupsi di bawah “struktur terorganisir yang bertujuan untuk mendestabilkan perdamaian umum”.[IZ]