SUKOHARJO (Panjimas.com) – Komunitas Cinta Ruqyah (KCR) Soloraya dan Takmir Masjid Al Muhtadin, Cemani, Grogol, Sukoharjo, menggelar kajian Ruqyah Syar’iyyah Terapi Quran bersama Ustadz Adam Amrullah, Ahad pagi (20/8/2017).
Orang terkena gangguan jin zalim menurut Ustadz Adam ada beberapa bentuk reaksi seperti pusing, batuk-batuk, sendawa dan rasa ludah yang berbeda.
“Ruqyah itu artinya doa, doa minta istri, anak, naik haji tapi ada juga doa permintaan yang lain. Kita awali dengan dzikir pagi, selain sunah juga merupakan ruqyah,” kata Ustadz Adam.
Tips meruqyah secara mandiri, Ustadz Adam menjelaskan dengan banyak dzikir. Tanda orang terdapat reaksi gangguan jin perlu doa dan dzikir, pegang dan arahkan kemulut dan batukkan.
“Jangan kesurupan, saya mengajak tenang lahir batin dengan banyak dzikir kepada Allah. Kerena perumpamaan orang yang berdzikir dan tidak seperti orang yang hidup dan orang yang mati,” tuturnya.
Ustadz Adam mengawali ruqyah dengan meminta jamaah memegang kepala mereka sendiri. Kemudian berdzikir sambil mengarahkan tangan kearah mata, hidung dan mulut. Ketika dimintabmembuka mulut sambil dibatukkan, mendadak jamaah banyak yang justru malah muntah.
“Ayo semua keluar, yang di dadanya keluar, di perut, yang di kepalanya keluar sekarang. Sudahi kezaliman kalian, karena tugas kalian sebenarnya hanya untuk beribadah kepada Allah. Maka yang disini mungkin saya tidak melihatnya, tetapi segera tinggalkan kedholiman ini,” perintah Ustadz Adam.
Lebih lanjut, Ustadz Adam mengatakan bahwa banyak orang terkena gangguan jin karena pernah belajar kesyirikan. Memiliki jimat dan mantra menjadi peluang besar adanya gangguan syetan.
“Bismillah dicampur dengan mantra-mantra. Inilah kesyirikan yang nyata. Berobat dengan Al Quran, kadang-kadang kita belum karena itu jangan tinggalkan ruqyah syar’iyyah. Bukan berarti melarang berobat ke dokter,” ucapnya. [SY]