NEW YORK, (Panjimas.com) – Lembaga penegak hukum di kota-kota besar Amerika Serikat dalam kondisi siaga satu terkait peringatan waspada pasca serangan teror menewaskan setidaknya 13 orang di Las Ralmas, Barcelona, Spanyol dan melukai lebih dari 100 korban lainnya.
Petugas informasi publik di New York, Chicago, Boston dan Los Angeles mengatakan kepada Anadolu Ajensi bahwa mereka terus memantau situasi di Barcelona, dan melaporkan tidak ada ancaman serius saat ini di AS.
Kepolisian New York (NYPD) akan menyebarkan kendaraan komando respons kriminal ke “lokasi-lokasi Spanyol,” termasuk ke kantor Misi Sapnyol di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kantor Konsulat Jenderal dan Pariwisata, menurut Kepala Divisi Kontraterorisme NYPD, James R. Waters saat berbicara kepada para wartawan pada sebuah konferensi pers di Times Square.
Pihak kemanan akan mengambil tindakan-tindakan ini “dengan kehati-hatian dan tidak berlebihan, tanpa informasi ancaman apa pun,” kata Waters,
Ia menambahkan bahwa tindakan keamanan tersebut dimaksudkan untuk “meyakinkan” para diplomat Spanyol tersebut dan juga seluruh masyarakat Kota New York.
Serangan Barcelona terjadi saat Presiden Donald Trump tidak memiliki Menteri Keamanan Dalam Negeri sejak sebelumnya, ketika John Kelly, bergabung dengan tim Gedung Putih sebagai Kepala Staf Presiden bulan lalu.
Menteri Ad Interim Elaine Duke telah diberitahu mengenai situasi di Barcelona, Spanyol dan terus diberi tahu akan perkembangan disana,” menurut sebuah pernyataan dari agensi tersebut.
“Departemen ini berdiri untuk mendukung sekutu kami saat mereka merespons dan pulih dari serangan yang menghebohkan ini”, tandasnya.
Sebuah van putih menabrak kerumunan di pusat kota Barcelona Kamis (17/08), menurut Menteri Dalam Negeri Catalonia, Joaquim Forn.
“Kami bisa memastikan 13 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya cedera,” jelasnya pada sebuah konferensi pers di televisi. Akn tetapi, jumlah korban luka kini mencapai 100 orang.
El Mundo mengatakan, 2 orang, termasuk seorang pria bernama Driss Oukabir telah ditangkap sehubungan dengan serangan tersebut.
Menurut profil media sosialnya, Oukabir berasal dari Marseille, Prancis, dan tinggal di Ripoll, Spanyol. Dia diduga menyewa van.
Harian lain, Surat Kabar El Pais menyebut bahwa kelompok Islamic State (IS) telah mengaku bertanggung jawab atas insiden serangan tersebut melalui medianya yang AMAQ News.
Sebelumnya, Surat Kabar El Pais dengan mengutip sumber kepolisian, memberi konfirmasi bahwa insiden itu adalah serangan teroris.
Stasiun Televisi-Radio Espanola melalui akun Twitter-nya berkicau bahwa polisi melakukan negosiasi dengan tersangka di bar Barcelona setelah serangan tersebut terjadi.
Las Ramblas, merupakan sebuah jalanan yang populer di pusat Barcelona, dengan begitu banyaknya turis dan penduduk lokal, yang penuh sesak dengan keramaian saat serangan tersebut terjadi.
Surat Kabar El Mundo melaporkan bahwa pihak Kepolisian mencegah serangan teror lain di kota Tarragona di Cambrils, sebuah Provinsi dengan wilayah pelabuhan di Timur Laut Spanyol, hanya beberapa jam setelah serangan di Barcelona.
4 pelaku serangan teror tewas dan 4 korban lainnya luka-luka dalam operasi polisi yang juga menyebabkan beberapa warga sipil luka-luka itu.
Seorang pelaku serangan lainnya akhirnya meregang nyawa karena luka-luka yang dideritanya beberapa jam kemudian.
Sebelum operasi polisi, para pelaku menculik sejumlah warga sipil dengan jumlah yang belum terkonfirmasi, hingga menyebabkan 6 warga sipil terluka, 2 korban mengalami luka parah.[IZ]