SOLO (Panjimas.com) – Tokoh masyarakat Solo, Mudrik M Sangidoe, geram dengan sikap pemkot Solo yang tidak mengijinkan DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta) menyambut HUT RI di bahu jalan depan Beteng Vanderburg, yang sedianya digelar Rabu sore (16/8/2017).
Sebagai warga muslim Solo, Mudrik merasa ada diskriminasi dan Islamopobhia. Sebab kelompok masyarakat tertentu menggelar acara serupa ditempat tersebut juga diperbolehkan.
“Siapa saja sebagai warga masyarakat merayakan malam HUT RI kan wajar, kok dilarang ada apa? Lha ini kok pas yang dilarang DSKS. Kesan saya sebagai muslim ini ada diskriminasi, dan siapapun yang melarang menurut saya ada kebencian terhadap Islam,” katanya, Jumat (18/8/2017).
Dia berpesan pada pemerintah kota Solo khususnya untuk tidak berlaku diskriminasi. Kata dia, hal itu bisa menyimpan dendam.
“Jangan sampai menyebar kebencian terhadap Islam, jangan diskriminasi,” cetusnya.
Lebih lanjut, Mudrik mengingatkan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, untuk berperan aktif melakukan pembelaan kepada umat Islam. Sebab menurutnya MUI bukan lembaga yang diatur oleh pemerintah.
“MUI jangan kayak bebek, anggota dewan yang dari partai Islam juga jangan diam. Saya menganjurkan masyarakat untuk tidak memilih calon yangbtidak memperjuangkan Islam,” tandasnya. [SY]