KARANGANYAR, (Panjimas.com) – Santri penghafal Al Quran, Ponpes Tahfidz Baitul Mukmin Qurani (BMQ), Ngadiluwih, Matesih, Karanganyar sampai di Masjid MUI (Majelis Ulama Indonesia) Solo dalam aksi longmarch Jogja – Karanganyar, Kamis malam (17/8/2017).
Pimpinan ponpes Ustadz Syamsuddin Asrori, S.Pd. mengatakan bahwa kegiatan tahunan tersebut untuk menanamkan anak-anak generasi muda tersebut memiliki karakter pemimpin.
“Kita tahu bahwa pemuda saat ini lemah, kita pemuda yang beriman yang dicintai Allah bisa mengambil momen longmarch ini, akan muncul siapa yang mau dipimpin dan yang berkarakter memimpin,” ujarnya.
Napak tilas Jendral Sudirman oleh santri yang minimal memiliki hafalan 3 juz ini, mendapatkan tanggapan positif masyarakat. Selama perjalanan banyak yang memberikan makanan, minuman dan buah-buahan. Ustadz Asrori mengungkapkan bahwa peserta diharuskan sholat tahajut ketika malam hari.
“Semuanya kami niatkan karena Allah, respon masyarakat banyak bersimpati memberi makanan, bahkan bapak-bapak TNI memberikan semangat kita. Kami ingin anak-anak ini memohon kepada Allah agar sakit di kaki ini diangkat Allah. Alhamdulillah barakah selama perjalanan kita tidak pernah kehabisan buah. Banyak dari muhsinin memberikan buah, minuman hangat, jus segala macam, bahkan uang,” ungkapnya.
Dari 86 peserta yang mengawali sejak Selasa (15/8/2017) dari Masjid Gedhe Jogja, hingga di Masjid MUI Solo belum ada peserta yang tumbang pada aksi longmarch tersebut.
“Lebih efektif kalau kita jalan malam. Alhamdulillah semuanya lancar dan anak-anak nggak ada yang sakit, semua lancar,” pungkas Ustadz Asrori. [SY]