JAKARTA, (Panjimas.com) – Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Pedri Kasman menilai hukum di Indonesia terkesan digunakan oleh rezim untuk membungkam lawannya.
“Saya tidak menuduh, tetapi yang kita lihat terkesan ada hukum kita dimanfaatkan untuk kepentingan rezim guna menekan kekuatan oposisi,” kata Pedri kepada Panjimas.com, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, oposisi yang dimaksud ialah kekuatan yang berani mengkritik dan melawan kebijakan atau pun langkah-langkah yang diambil pemerintah.
Menyinggung soal kasus Ustadz Alfian Tanjung, Pedri berharap penegakkan hukum dikembalikan kepada porsi yang benar. “Penegakkan hukum adalah dalam rangka menegakkan keadilan,” tuturnya.
Selain itu, ia meminta agar hukum tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rezim. “Jangan sampai hukum dimanfaatkan untuk membungkam kekuatan-kekuatan kritis,” tegasnya.
Kritik terhadap pemerintah harus dimaknai sebagai bentuk kecintaan warga negara terhadap negaranya. “Karena orang yang kritis berarti tandanya dia sangat peduli terhadap kondisi yang berkembang di masyarakatnya itu,” tambahnya.
Pemerintah sebagai pelaksana negara harus introspeksi diri. “Bisa saja sebagian dari kritik itu benar adanya.” tandasnya.[DP]