JAKARTA, (Panjimas.com) – Setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaannya. Beragam acara diadakan untuk memeriankan acara tersebut. Bagaimana pemuda menanggapi tentang arti kemerdekaan, berikut pendapat Ketua PP Pemuda Muhammadiyah.
“Bagi kami, Kemerdekaan ke 72 ini harus dimakna sebagai momentum pembuktian (syahadah) Karena momentum Darul Ahdi (konsensus bersama) sudah “titik” alias final alias selesai yakni prinsip bersama sebagai bangsa dan Negara yakni Pancasila. “ ungkap Dahnil Anzar Simanjuntak Rabu, (16/8).
Nah, saat ini momentum Syahadah atau pembuktian dari Kemerdekaan yang sudah kita peroleh selama 72 Tahun dengan menghadirkan Kemerdekaan yang memerdekakan rakyat Indonesia, bagaimana Kemerdekaan bisa membebaskan rakyat dari kemiskinan dan pemiskinan, membebaskan rakyat dari kebodohan dan pembodohan, sehingga cita-cita Kemerdekaan Indonesia raya yang adil dan Makmur.
“Selain itu, peran pemuda saat ini bekerja pada upaya pembuktian mengisi Kemerdekaan tersebut, dengan meninggikan produktivitas dan merawat integritas (Akhlak yang baik).” Tambahnya.
Saat ini, hambatan utama menghadirkan Indonesia Raya yang adil dan Makmur tersebut adalah ramainya korupsi, maka Salah satu PR kekinian dan masa depan pemuda adalah melakukan perlawanan terhadap praktik Korupsi yang menyebabkan upaya mengentaskan kemiskinan dan kebodohan tersebut. [RN]