KATHMANDU, (Panjimas.com) – Lebih dari 100 orang tewas sementara 35 korban lainnya belum diketemukan akibat hujan lebat pada akhir pekan ini yang memicu bencana tanah longsor dan banjir bandang di Nepal, menurut Menteri Dalam Negeri, Selasa (15/08).
Banjir musiman tersebut menghancurkan ribuan rumah dan membanjiri puluhan ribu rumah-rumah penduduk di dataran selatan yang berpenduduk padat, wilayah ini berbatasan dengan India, kata Menteri Dalam Negeri di gedung Parlemen Nepal.
Sejak pekan lalu, banjir bandang juga menghancurkan jembatan, menara telepon dan infrastruktur lainnya di dataran selatan, yang merupakan rumah bagi hampir separuh dari total populasi 25 juta jiwa negara ini.
“Saya menerima laporan bahwa distribusi bantuan berjalan lamban, tapi saya beritahu Anda bahwa di beberapa tempat, kita bahkan tidak memiliki lahan kering untuk persediaan bahan-bahan bantuan,” kata Janardan Sharma, dikutip dari Anadolu.
Sharma mengatakan bahwa pemerintah telah mencairkan bantuan keuangan sebesar 200.000 rupee Nepal ($ 1.949 dollar) untuk keluarga korban.
Pemerintah juga telah merevisi jumlah kabupaten yang terkena dampak menjadi 36 Distrik, hampir separuh dari total 75 Distrik di Nepal. Distrik yang paling parah terkena bencana banjir dan tanah longsor terletak di wilayah Timur dan Tengah negara tersebut.
Sharma mengatakan bahwa Kemendagri telah mengoperasikan misi penyelamatan dari tiga kota, dengan belasan helikopter yang siaga untuk pengiriman bantuan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kemendagri Nepal pada hari Selasa (15/08) mengklaim bahwa lebih dari 4.000 penduduk telah dievakuasi ke tempat penampungan, namun laporan media merinci ratusan masyarakat masih menunggu bantuan.
“[Pasukan keamanan] belum dapat menjangkau banyak daerah yang terkena dampak karena jalan raya rusak parah,” kata menurut laporan Record Nepal, sebuah media online yang melaporkan langsung dari daerah yang terkena banjir di Distrik Banke.
“Menteri Dalam Negeri melakukan pengawasan udara kemarin. Selain itu belum ada bantuan dari pemerintah yang sampai ke lokasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri China Wang Yang, yang sedang berada di Kathmandu dalam kunjungannya selama empat hari, mengumumkan bantuan China sebesar $ 1 juta dollar untuk para korban banjir.
Pemerintah Nepal sejauh ini telah mengerahkan 26.000 pekerja darurat termasuk petugas kesehatan dan pasukan keamanan di daerah-daerah yang terkena dampak banjir.
Penduduk di negara yang rawan bencana alam itu terus saja menghadapi ancaman kematian dan kehancuran setiap tahunnya selama musim hujan, yang berlangsung antara bulan Juni dan September.[IZ]